Welcome !
Bumi Peternakan Wahyu Utama berdiri tahun 1992. Peternakan kami merupakan peternakan sapi potong terbesar di tuban jawa timur dengan populasi sekitar 1600 ekor.
Perusahaan kami menyediakan sapi potong dengan sistem timbangan, menyediakan Bio-Energy, Bio-fermentor, Bakazha Oil, Fast-Grow, Konsentrat, Pupuk Organik, Subur tani, dan Vermix.
Wahyu Utama 2012

Publikasi By Ariudin
MENU KEMITRAAN
KEMITRAAN JAWA BARAT
KEMITRAAN JAWA TENGAH
KEMITRAAN PRODUK
Agen Bio-Energy Rembang
No Telpon. 085226115950
KEMITRAAN SAPI
KEMITRAAN JAWA TIMUR
KEMITRAAN PRODUK
Agen Bio-Energy Bancar
Bapak Anam No Telpon.
Agen Bio-Energi Palang
Bapak Dernan No Telpon. 081332254865
Agen Bio-Energi Plandirejo
Agen Bio-Energi Jatirogo
Agus Supriono No Telpon. 085881949978 & 081381510678
Agen Bio-Energi Karanglo
Bapak Iksan No Telpon. 085257024546
Agen Bio-Energi Magetan
Bapak Hartono No Telpon. 081335624200 & 0812335712554
KEMITRAAN LUAR JAWA
KANTOR WAHYU UTAMA
Alamat Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur Desa Sukolilo Kelurahan Bulu Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur
CONTACT PERSON 1
Sapi Potong Dan Studi Banding Drs.H.Joko Utomo
bumipeternakanwahyuutama@gmail.com
(Pemilik Peternakan Sapi )
CONTACT PERSON 2
Produk Wahyu Utama Sugeng Nurbiantoro bumipeternakanwahyuutama@gmail.com
(Bukan Pemilik Peternakan)
Lists in Boxes
SALEP LUKA


Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !
Cari Artikel
23 Juni 2012
Kisah Sukses Fauzan, Baru Usia 26 Tahun Ketika Warung Susu ‘Kalimilk’-nya Beromzet Ratusan Juta
Bukan asal-asalan, Fauzan berbisnis dengan berpegang pada informasi. Ia melihat bahwa konsumsi susu orang Indonesia relatif sedikit, hanya 5,6 kilogram per kapita pada 2009.
“Angka itu sudah dicapai Malaysia pada 1961,” ucap pengusaha susu segar yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.
Padahal, menurutnya, konsumsi susu di negara-negara maju sudah tinggi, sedangkan di Indonesia sebagai produsen susu, konsumsi susu justru rendah. “Kita harus ciptakan gaya hidup minum susu,” tegasnya.
Pria yang baru berusia 26 tahun ini sejatinya memang seorang petani susu di kawasan Wonorejo, Kabupaten Sleman, DIY. Dari sanalah ia banyak mendengar petani-petani susu mengeluhkan rendahnya harga susu. Harga pakan sapi yang terlampau mahal, tak seimbang dengan harga susu di pasaran sebesar Rp 2.900 per liter. “Susu yang berkualitas bagus pun tidak mempunyai harga bagus,” imbuhnya.
Untuk menjawab keluhan petani-petani tersebut ia membangun warung susu yang produknya berasal dari peternak sapi di Wonorejo dan Kaliboyong, Sleman. Bahkan karena adanya erupsi Gunung Merapi, pembukaan warung yang semula direncanakan Juni 2011 mendatang, dipercepat menjadi Januari 2011 lalu. “Sebagai upaya pemulihan petani susu di Kaliurang,” paparnya.
Warung susu miliknya bukanlah bisnis pertama yang ia lakoni. Karena terhimpit masalah ekonomi dan ditinggal ayahnya yang meninggal dunia tahun 2004, ia pun memutar otak untuk mencari biaya kuliah sendiri. Maka, berjualan sepatu, sepeda, spare parts motor tua, sampai berprofesi sebagai sopir.
Di bulan ke tiga sejak berdiri, Kalimilk sudah mengalami tiga kali perluasan. Untuk menampung semua pembelinya, ia juga menambah kapasitas warungnya menjadi sekitar 100 orang. “Sekarang luasnya 30 kali 30 meter,” tambah Fauzan. Dari penjualan susu seharga Rp 8.000 (gelas biasa) dan Rp 15.000 (gelas jumbo), bisnisnya terus berkembang hingga sekarang ia memiliki 42 sapi perah. Saat ini, pemasukan yang ia terima telah mencapai Rp 10 juta per hari.
Hanya, Fauzan mengaku belum melakukan banyak variasi pada produk susunya. Sejauh ini diferensiasinya hanya sebatas produk yogurt dan es krim. “Selanjutnya kami akan buat keju,” imbuh Fauzan.
Ia membutuhkan sekitar 280 liter susu per hari untuk memenuhi permintaan konsumen. Untuk itu, ia pun menambah pasokan susu dari para petani di kawasan Kaliboyong dan Wonorejo. “Susu mereka kami hargai Rp 4.000 per liter,” ucapnya.
Dengan perkembangan usahanya itu, pria kelahiran 17 Januari 1985 tersebut menargetkan penjualan per hari sebesar Rp 15 juta. Ia mengutamakan kepuasan konsumen atas produknya. Karena itu pula ia berniat menambah lima sampai enam warung lagi di DIY, dan akan membangun warung serupa di Jakarta. (*/Tribun Jogja)