Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

17 Desember 2012

Sapi Kurban Wahyu Utama

BELI SAPI QURBAN DI WAHYU UTAMA !!

Bukan menjadi rahasia lagi jika mendekati hari raya Idul Qurban, harga sapi qurban akan melonjak naik, karena permintaan tinggi sedangkan pasokan sapi tidak bertambah bahkan tetap. Tidak semua orang memiliki cukup uang untuk membeli sapi jika sudah terjadi lonjakan harga. Dengan uang 10 juta rupiah cukup untuk membeli seekor sapi qurban, ketika mendekati hari Idul Qurban uang 10 juta rupiah bisa dipastikan sudah tidak cukup lagi untuk membeli sapi qurban. Adanya keinginan beli sapi jauh sebelum Idul Qurban agar tidak terlalu mahal harganya, tetapi bingung lokasi kandang dan perawatannya agar sampai hari Idul Qurban kondisi sapi bisa tetap terawat baik dan tidak menjadi semakin kurus. Solusinya apa ya???

Bumi Peternakan Wahyu Utama hadir menjawab masalah tersebut dengan terobosan baru system pembelian sapi Qurban yaitu DP SEKARANG AMBIL NANTI. Ada 4 KELEBIHAN utama dari sistem ini yaitu :
  1. Pelanggan bisa memilih sapi qurban yang diinginkan kemudian membayarkan sejumlah uang DP sebagai bentuk tanda jadi transaksi.
  2. Sapi yang sudah di DP, harganya sudah dikunci fix sesuai harga yang berlaku saat uang DP dibayarkan. Harga yang sudah dikunci tidak terpengaruh perubahan harga di pasaran luar
  3. Sapi yang sudah di DP bisa dikirim sesuai keinginan pelangan, pada tanggal yang diinginkan pelanggan.
  4. Sapi yang sudah di DP bisa tetap stay di kandang Wahyu Utama dan free ongkos pemeliharaan. Sapi anda tetap mendapatkan perawatan terbaik dari Peteranakan Wahyu Utama hingga waktu sapi dikirimkan ke lokasi tujuan yang sudah ditetapkan.
Menarik bukan??..Segera kunjungi peternakan kami atau kontak kantor kami untuk informasi lebih lanjut di 0356412355.
Read More..

Jual Molase

Molase adalah hasil ikutan utama dalam pengolahan gula, yang berasal dari cairan tebu. Sekitar 25 hingga 50 kg molase dihasilkan dari produksi 100 Kg gula refinasi.

MANFAAT PAKAN UREA MOLASE
1. Ternak terhindar dari kekurangan protein yang disebabkan rendahnya protein rumput.
2. Ternak terhindar dari kekurangan ( defisiensi ) mineral dan vitamin.
3. Meningkatkan pertambahan berat badan ternak yang digemukan.

CARA PEMBERIAN UREA MOLASE
Urea molase diberikan sebanyak 50 gram/2 sendok makan penuh (muncung)/ekor/hari. Ternak domba yang diberi urea molasses adalah ternak domba yang akan digemukan jenis jantan, umur 6-8 bulan, berat badan 13-15 kg. Pemberian urea Molase dapat meningkatkan berat badan penggemukan ternak domba berkisar antara 2-5 kg/ekor/bulan.

KANDUNGAN
Kandungan nutrisi atau zat gizi yang cukup baik.Molase memiliki kandungan protein kasar 3,1 %; serat kasar 0,6 %; BETN 83,5 %; lemak kasar 0,9 %; dan abu 11,9 %.Kadar air dalam cairan molasses yaitu 15 – 25 % dan cairan tersebut berwarna hitam serta berupa sirup manis. Molase yang diberikan pada level yang tinggi dapat berfungsi sebagai pencahar, akibat kandungan mineralnya cukup tinggi. Molase dapat diberikan pada ternak ayam, babi, sapi dan kuda. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian mollases pada ransum ternak ruminansia adalah sebanyak 5 % yang terdiri dari jagung, dedak padi, tepung ikan, rumput gajah secara nyata dapat meningkatkan bobot badan. Akan tetapi penggunaan lebih dari 5 % akan berdampak negatif, yaitu berkurangnya peningkatan bobot badan karena energi pakan yang dihasilkan terlalu tinggi.

Menjual Molase eceran Rp.7000 / botol (isi 1,5 liter) dan juga Grosir 1 drum isi 230 liter Rp.850.000
Read More..

15 Desember 2012

Jual Cyperkiller (Bisa Dikirim Ke Seluruh Indonesia) GARANSI 100%


CYPERKILLER 25 WP
Merupakan pembasmi kutu-kutu walet. Kutu-kutu pada kotoran walet maupun sarang - sarang walet. 
Cara Penggunaan :
1. Untuk Serangga Terbang
    Cyperkiller 25WP dosis digunakan 30gram di larutkan dalam 10 liter air.  
2. Untuk Serangga Merayap
    Cyperkiller 25WP dosis digunakan 60gram di larutkan dalam 10 liter air.


Penggunaan untuk burung walet satu bungkus 30gr dicampur dengan beberapa liter air (Secukupnya) kemudian disemprotkan kesetiap sudut ruangan yang terdapat kotoran walet, papan sirip dan tempat bersarangnya semut, kecoa dan binatang penganggu lainnya. serbuk cyperkiller ini sudah terbukti efektif untuk memberantas serangga-serangga penganggu kenyamanan walet didalam gedung.

Cyperkiller adalah sebuah produk masih asli dari korea berupa bubuk 1 sachet 30 gram hanya dicampur dengan air antara 5-10 ltr atau disesuaikan kebutuhan sedikit bisa banyak juga bisa.di kocok kocok sampai  tercampur merata menjadi berwarna agak putih.

Harga Rp.25.000,-/sachet1 box isi 200 sachet melayani pengiriman ke seluruh indonesia, ongkos ditanggung pembeli.


Kandungan 
25% Cypermethrin


Hubungi : Bpk. Harun (surabaya) : 081913840373
Melayani Penjualan Ke seluruh Indonesia 
Minimal pembelian 1 box (isi 200 sachet) ongkos pengiriman ditanggung oleh pembeli


Read More..

10 Desember 2012

MANAJEMEN KANDANG



MANAJEMEN PERKANDANGAN
Manajemen perkandangan sapi potong sesuai dengan tujuan dan pola pemeliharaan meliputi kandang pembibitan, pembesaran dan penggemukan.Sedangkan kandang pendukungnya adalah kandang beranak atau kandang laktasi, kandang pejantan, kandan perawatan dan kandang paksa.

1. Kandang Pembibitan
Tatalaksana kandang untuk pembibitan digunakan untuk pemeliharan induk/calon induk dengan tujuan untuk men hasilkan anak atau pedet sampai sapih umur 4–7 bulan. Tipe kandang untuk program pembibitan sapi potong berdasarkan program perkawinanya, yaitu menggunakan kandang individu atau kandang kelompok. Kandang individu bila perkawinannya menggunakan kawin suntik (IB) atau dibawa ke pejantan sesuai dengan keinginannya. Kandang kelompok yaitu kawin dengan pejantan yang ada dalam kandang tersebut.
Pola pemeliharaan induk pada kandang individu membutuhkan pengamatan terhadap aktivitas reproduksinya yaitu saat birahi, untuk dibawa ke kandang kawin dengan menggunakan pejantan ya diinginkan. Induk yang telah bunting (8-9 bulan) pada kandang individu, pada kandang beranak/laktasi sampai pedet berumur 2 bulan.Induk laktasi setelah 2 bulan, dikawinkan lagi bila birahi, kemudian induk dikembalikan pada kandang individu. Pola pemeliharaan pada kandang kelompok, tidak membutuhkan pengamatan khusus terhadap aktivitas reproduksinya karena ternak kawin sendiri dalam kandang saat birahi. Induk saat bunting (7 - 8 bulan) pada kandang koloni segera ditempatkan pada kandang beranak sampai anaknya berumur 2 bulan, selanjutnya setelah induk laktasi 2 bulan dikembalikan pada pada kelompok semula atau pada kandang lain yang berbeda pejantannya (Gambar 1.5). 
Pola pemeliharaan dengan kandang kelompok ini akan memperpendek jarak beranak atau calving interval dibanding kandang individu, karena pola perkawinannya terjadi secara alami.

2. Kandang Beranak
Kandang beranak atau kandang menyusui adalah kandang untuk pemeliharaan khusus induk atau calon induk yang telah bunting tua (8-9 bulan) sampai menyapih pedetnya, dengan tujuan menjaga keselamatan dan keberlangsungan hidup pedet. Kontruksi kandang beranak harus memberi kenyamanan dan keleluasaan bagi induk dan pedet selama menyusui. Kandang beranak termasuk tipe individu yang dilengkapi dengan palungan pada bagian depan, dan selokan pada bagian dibelakang ternak, serta di belakang kandang dilengkapi dengan halaman pelumbaran. Lantai kandang selalu bersih, kering dan tidak. Kontruksi pagar pelumbaran adalah lebih rapat yang menjamin pedet tidak keluar kandang. Luas kandang beranak mempunyai ukuran 3 X 3 meter termasuk palungan didalamnya.
Gambar kandang beranak

3. Kandang Pembesaran

Kandang pembesaran untuk pemeliharaan pedet lepas sapih yaitu antara umur 4–7 bulan sampai dewasa antara umur 18–24 bulan. Tipe kandang ini adalah kandang kelompok yang mempunyai pelumbaran. Kontruksi kandang pembesaran untuk pedet harus menjamin ternak tidak bisa keluar pagar serta mampu mencapai pakan di dalam palungan. Oleh karena itu jarak antar sekat pada pagar dan depan palungan maximal sebesar 40 cm. Tinggi palungan ke lantai (bagian luar) sekitar 50 cm dan tinggi palungan bagian dalam sekitar 40 cm . 
Gambar kandang pembesaran 
Kapasitas kandang untuk pembesaran per ekor sebesar 2,5 – 3 m. Tatalaksana yang perlu mendapat perhatian untuk kandang pembesaran adalah kepadatan kaitannya dengan kecukupan sarana (palungan), dan kondisi ternak yang dipelihara dalam satu kandang harus mempunyai kondisi badan yang sama atau hampir sama, untuk menghindari persaingan sesamanya. Pemeliharaan berikutnya setelah dari kandang pembesaran dilakukan pemisahan antara jantan dan betina, yaitu ternak jantan dipelihara pada kandang penggemukan atau sebagai calon pejantan dan yang betina sebagai replacement stok untuk calon induk.
Gambar ukuran kandang pembesaran

4. Kandang Penggemukan

Kandang penggemukan untuk pemeliharaan sapi jantan dewasa beberapa bulan sampai mencapai bobot tertentu. Lama pemeliharaan ternak pada kandang penggemukan berkisar antara 4 – 12 bulan, tergantung pada kondisi awal ternak (umur dan bobot badan) dan ransum yang diberikan. Tipe kandang untuk penggemukan jantan dewasa adalah tipe kandang individu, untuk menghindari perkelahian sesamanya Beberapa model kandang penggemukan dengan sistem kereman dibuat lebih tertutup rapat dan sedikit gerak untuk mengurangikehilangan energi dan mempercepat proses penggemukan.
Gambar kandang penggemukan

5. Kandang Paksa

Kandang paksa atau lebih dikenal dengan kandang jepit adalah untuk melakukan kegiatan perkawinan IB, perawatan kesehatan (potong kuku) dan lain sebagainya (Gambar 22). Kontruksi kandang paksa harus kuat untuk menahan gerakan sapi. Ukuran kandang paksa yaitu panjang sebesar110 cm, lebar sebesar 70 dan tinggi sebesar 110 cm. Pada bagian sisi depan kandang dibuat ulang untuk menjepit leher ternak.
Gambar kandang paksa


6. Kandang Pejantan

Kandang pejantan untuk pemeliharan sapi jantan yang khusus digunakan sebagai pemacek. Tipe kandang pejantan adalah individu yang dilengkapi dengan palungan (sisi depan) dan saluran pembuangan kotoran pada sisi belakang (Gambar 23). Kontruksi kandang pejantan harus kuat serta mampu menahan benturan dan dorongan serta memberikan kenyamanan dan keleluasaan bagi ternak. Luas kandang pejantan adalah panjang (sisi samping) sebesar 270 cm dan lebar (sisi depan) sebesar 200 cm.
Gambar kandang pejantan

7. Kandang Karantina

Kadang karangtina digunakan kandang khusus mengisolasi ternak dari ternak yang lain dengan tujuan pengobatan dan pencegahan penyebaran suatu penyakit. Kandang karangtina letaknya terpisah dari kandang yang lain.







Read More..

22 November 2012

Kementan Pastikan belum Tambah Impor Sapi

Metrotvnews.com, Jakarta: Kementerian Pertanian tidak akan menambah kuota impor daging sapi hingga akhir 2012. Pertimbangannya waktunya amat pendek. "Tambahan alokasi impor daging tidak mungkin dilakukan, waktunya sempit. Saat ini kuota daging impor untuk hotel, restoran, dan katering," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Jakarta, Rabu (21/11).

Kebutuhan daging pada 2012, kata Rusman, ditetapkan sebanyak 484 ribu ton, dengan pasokan dari dalam negeri 399 ribu ton. "Untuk mengisi kekurangan pasokan, pemerintah melakukan impor daging 85 ribu ton, kemudian pemerintah menambah alokasi impor daging sapi sebanyak 7.000 ton, sehingga total impor daging sapi tahun ini 92 ribu ton," kata Rusman.

Impor daging sapi pada 2012, kata Rusman, mencapai 92 ribu ton dan dalam bentuk daging sapi beku. Kuota impor daging sapi pada 2011 mencapai 100 ribu ton, pada 2010 mencapai 120 ribu ton, tetapi tahun ini dipangkas menjadi 41 ribu ton.

"Lonjakan harga daging sapi bukan karena pemangkasan kuota impor, tetapi lebih pada persoalan infrastruktur logistik pengangkutan sapi dari sentra produksi ke daerah konsumen seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat, dan Banten," ujar Rusman.

Rusman mengatakan, saat ini proses pemotongan sapi di rumah potong hewan kembali normal. Kementerian Pertanian akan mengisi kekurangan pasokan daging dengan mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Barat.

 "Dalam jangka pendek, Kementerian Pertanian akan mendatangkan 5.000 ekor sapi dari Nusa Tenggara Barat ke Jakarta. Ini masih terkendala moda transportasi dan Indonesia tidak punya angkutan khusus ternak," katanya. (ant/DOR)
Read More..

Jagal Mogok, Stok Daging Jatim Tetap Aman

MALANG, KOMPAS.com — Jagal dan pedagang daging sapi di Jawa Timur akan menggelar aksi mogok massal selama lima hari. Pihak Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menjamin selama 5 hari tersebut stok daging dijamin aman di pasaran. Berbagai antisipasi sudah disiapkan.

"Masyarakat jangan khawatir. Jawa Timur tidak kekurangan stok sapi dan daging. Selama pejagal dan pedagang demo mogok, berbagai antisipasi sudah disiapkan," tutur Sekretaris Dinas Peternakan Jawa Timur Irawan Subiyanto kepada Kompas.com, ditemui di Hotel Savana, Kota Malang, Kamis (22/11/2012).

Jumlah sapi di Jawa Timur, kata Irawan, melimpah sehingga pemerintah bisa menggelontor daging potong ke pasaran. "Stok daging akan tetap aman, soalnya kita surplus," katanya.

"Antisipasi selama mogok, pihaknya sudah mempersiapkan daging dan sapi yang akan disiapkan dijual di pasar. Akan tetapi, jika hal itu tidak memungkinkan bisa pakai alternatif lain. Misalnya bisa beli daging ayam atau kambing dulu jika daging sapi tidak dijual," katanya.

Di Jawa Timur, 70 persen daging sapi digunakan untuk pembuatan bakso. "Pedagang bakso selama lima hari ini bisa menggunakan ayam atau daging lainnya dulu. Karena nantinya akan kembali normal," katanya.

Saat ini, harga daging sapi dari peternak sebesar Rp 35.000 per kilogram. Kondisi tersebut yang memaksa jagal untuk meminta harga daging ikut dinaikkan serta ongkos pemotongan. Harga daging di pasaran kini mencapai Rp 75.000 per kilogram, kata Irawan sudah cukup bagus.

"Alasan itu yang membuat jagal minta harga dinaikkan. Mereka juga butuh untung," ujarnya.

Sementara itu, dalam setiap tahunnya, jelas Irawan, sebanyak 500.000 sapi yang dipotong di wilayah Jawa Timur. "Setiap harinya sekitar 300 ton daging-tulang disebar di pasaran dengan jumlah jagal sebanyak 850 orang," katanya.


Editor : Kistyarini







Read More..

Kenaikan Harga Daging Sapi di Kediri karena Latah

KEDIRI, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Jawa Timur menyebut kenaikan harga daging sapi di Kediri karena faktor latah atas kenaikan daging sapi di daerah lain.

Sri Suparmi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan mengatakan, selama ini ketersediaan sapi hidup maupun daging tidak ada kendala sama sekali. Bahkan Kediri menjadi salah satu daerah penghasil sapi di Jawa Timur.

Selama ini jumlah kebutuhan daging sapi untuk masyarakat mencapai 3.031 ton per tahun, sementara ketersediaannya jauh lebih banyak lagi, yaitu 3.548 ton, sehingga ada kelebihan stok hingga 517 ton. Dengan adanya kenaikan harga daging seperti saat ini, menurutnya, begitu kontras bila dilihat dari surplus stok yang ada. Sehingga ia menduga situasi ini sebagai respons alamiah pasar atas apa yang terjadi pada pasar lain.

"Jadi kalau harganya meningkat itu ya karena ikut-ikutan daerah lain seperti Jakarta. Bukan kami-kami ini yang menentukan harganya, murni mekanisme pasar," kata Sri Suparmi pada Kompas.com, Kamis (22/11/2012).

Hingga Kamis (22/11/2012), harga daging sapi di tingkat pedagang Kediri bertahan pada kisaran Rp 75 ribu per kilogram. Bahkan para pengusaha pemotongan sapi di Pasar Setono Betek, Kota Kediri mendapatkan surat edaran berisi kenaikan harga mulai dari Rp 5.000/kg dari paguyuban pemasok sapi sejak awal bulan ini.
Editor :
Farid Assifa
Read More..

1 November 2012

Sebanyak 10.050 Sapi Bibit Ilegal Ditahan Badan Karantina


GUNUNG SUGIH, KOMPAS.com - 
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian saat ini mengamankan total 10.050   ekor sapi yang diduga diimpor secara ilegal oleh empat feedlot(perusahaan penggemukan sapi). Hal itu diungkapkan Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini di sela-sela mendampingi rombongan Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja untuk menelusuri soal masuknya sapi impor ilegal, Senin (10/9/2012).
Ia mengatakan, sapi-sapi asalan ini diimpor dengan izin dokumen impor sapi bibit. "Namun, fisik sapi tidak sesuai dengan izin. Itu ternyata adalah sapi produktif, bukan bibit," ujar Banun. Sapi-sapi ini diimpor oleh empat importir atau feedlot, yaitu PT Tanjung Unggul Mandiri di Tangerang, lalu PT Great Giant Livestock, PT Austasia Stockfeed dan PT Agro Giri Perkasa di Lampung. Sebagian sapi-sapi yang ditolak ini kini berada di Balai Karantina di Tangerang dan Lampung. "Sebagian sapi bahkan diketahui telah bunting. Sudah ada yang beranak pula," ujarnya. Kemungkinan besar sapi yang diamankan di Balai Karantina sejak Juni 2011 ini kemungkinan akan direekspor ke daerah asal.
Read More..

25 Oktober 2012

LIPUTAN KURBAN WAHYU UTAMA

Kurban Hari Raya saat ini memang sangat melelahkan bagi karyawan bumi Peternakan Wahyu Utama. Para karyawan sudah siap dikirim sebagai pengawal truk armada sapi ke berbagai penjuru kota. ada yang dikirimkan ke kota surabaya sebanyak 3 truk yakni muatan yang dikawal oleh Karjono meliputi PT.SINARMAS rungkut, Almuhajirin Surabaya, daerah BENOWO, sampai PAKUWON. untuk armada Truck yang diakwal sarimin, anam dan pak roni mengawal muatan sapi untuk KAPOLDA JATIM, RS.Haji Surabaya, USISA Sidoarjo, daerah Kutisari. Sedangkan Pengiriman Ke paciran - Lamongan sebanyak 14 ekor dikawal oleh karsani, daerah tuban kita mengirim sebanyak 2 mitsubisi L300 dan 2 truk colt diesel untuk Sekolahan Insan Kamil, POLRES TUBAN, PEMDA TUBAN, Rumah makan Wahyu utama Pak IS, dan Rumah makan Pangestune. untuk daerah sekitar Sarang, tambak boyo, jenu dan bulu ada sekitar 30 ekor sapi sebagian dipotongkan di Bumi Peternakan Wahyu Utama yakni Pak Utomo sebanyak 2 ekor, dll. Untuk daerah Rembang kita mengirimkan 6 ekor kedaerah rembang sunan bonang, dan 7 ekor ke RS DR.KARYADI semarang. Benar benar aktivitas yang Luar biasa. Salam Sukses
Read More..

KEMITRAAN SIP dan BIOENERGInya terbukti mantap

Nama Mitra : Bapak Dernan 
Kelompok Ternak : Palang-Tuban 
Lama Bermitra : 4 tahun 
Bumi Peternakan Wahyu Utama memang peternakan sapi potong yang luar biasa. disini bakalan sapi, indukan sapi tersedia semua. Saya sebelumnya beternak sapi sendiri dengan menjual hasil panen sapi ke Pasar Kerek Tuban. Bisnis yang berhubungan dengan ternak sapi memang tidak mudah, tapi kalau kita sudah tahu ilmunya semua itu akan mudah buat kita. Selama beternak di Bumi Peternakan Wahyu Utama saya menggunakan BIOENERGI sebagai pembuat fermentasi pakan, hasil konsentrat saya yang saya buat baunya lebih enak dan ternak di kandang saya juga lahap untuk memakan konsentrat racikan saya. Untuk kemitraan sapi anti-rugi saya sudah mengajak peternak disekitar saya untuk bermitra di BUMI PETERNAKAN WAHYU UTAMA. Karena emang terbukti bagus. KEMITRAANnya BAGUS dan PRODUK BIOENERGInya MANTAP pula.
Read More..

KEMITRAAN SAPI POTONG yang LUARRR BIASA

Nama Mitra : Suntomo 
Kelompok Ternak : Kelompok ternak maju makmur UPFMA ds.Sembungrejo Merak-Urak Tuban Lama
Kemitraan : 2 tahun
Selama bermitra kita mendapat bimbingan maupun pelatihan peternakan selain itu sistem kemitraan yang diberikan oleh Bumi Peternakan Wahyu Utama merupakan Sistem Kemitraan Anti Rugi, jadi tidak ada pihak yang dirugikan. Maksud Kemitraan Anti rugi yakni Harga beli bakalan sapi di wahyu utama maupun Jual sapi ke wahyu utama setelah digemukkan ditentukan di surat perjanjian yakni Rp.30.000/kg tak terpengaruh oleh turunnya harga pasar sehingga benar-benar menguntungkan bagi peternak. Pokoknya selama 2 tahun kita bermitra dengan Bumi Peternakan Wahyu Utama merasa untung dibandingkan jika beternak tanpa bermitra dengan bumi peternakan wahyu utama
Read More..

15 Oktober 2012

Surat Perjanjian Kerja Sama Mudadi

Read More..

Lebih Cerah dengan Showroom Sapi

BARRU, FAJAR -- 
Pengembangan sapi bali di Kabupaten Barru terus dipacu. Populasi sapi bali di daerah ini mencapai 54 ribu ekor dan ditargetkan pada 2015 mencapai 57 ribu ekor. Kabupaten Barru saat ini menjadi sentra pengwilayahan sapi bali di Sulsel. Dalam mendorong percepatan pengembangan peternakan sapi di Barru, pemkab menurut Kadis Peternakan Barru, HA Amin Manggabarani, Senin, 15 Oktober, dibangun show room sapi di sejumlah kecamatan. Show room sapi ini tidak sekadar menjadi pusat transaksi pemasaran sapi. Namun fungsinya akan lebih menyeluruh hingga ke masalah kesehatan hewan. Keberadaan show room sapi, katanya, mulai membuka mata masyarakat yang selama ini hanya memelihara sapi seadanya. Keberadaan show room sapi ini memberi informasi lebih cepat kepada masyarakat terkait pola-pola pengembangan sapi yang lebih baik. “Masyarakat sudah mulai melihat potensi peternakan sapi lebih cerah,” katanya. Saat ini jumlah kelompok peternak sapi terus berkembang, bahkan sudah mencapai 36 kelompok, itu belum termasuk kelompok yang didanai APBN. Banyak program yang dilakukan selama ini untuk mendukung pengembangan peternakan sapi, antara lain bagaimana menyelamatkan betina produktif. Sukses mengembangan ternak dengan pendekatan langsung ke masyarakat, ujarnya, saat ini Barru sudah banyak dilirik daerah lain. Sudah beberapa daerah yang datang ke Barru untuk tukar pendapat terkait pengembangan sapi bali. “Kami selalu terbuka terkait pola-pola pengembangan, dan kami kerja sama dengan semua stakeholder termasuk pihak kepolisian untuk keamanan peternakan kita,” katanya. Sementara Kabid Produksi Dinas Peternakan Barru, A Muhammad Nur, Senin, 15 Oktober mengatakan, intensifikasi dan pemberdayaan peternakan sapi bali sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Jika selama ini warga yang memelihara sapi hanya melihat sebagai pekerjaan sambilan, kini mulai serius menangani ternak sapinya. Selama ini masyarakat menganut sistem lepas ternak, sekarang sudah mulai bergeser dengan sistem kandang. Pengandangan sapi jauh lebih baik karena mudah dilakukan pemantauan dan informasi mengenai kondisi sapi lebih akurat. Bahkan dengan show room sapi nantinya, seluruh data ternak sapi di Barru mudah diakses. Dengan demikian, makin terbuka peluang untuk membangun pengembangan ternak lebih besar lagi. Pengusaha yang butuh sapi sudah makin mudah memperoleh informasi dan data mengenai populasi sapi di Barru. “Kita juga terus mendorong warga untuk fokus pada pembibitan sapi,” katanya. Dengan intensifikasi ternak sapi di Barru makin mempercepat peningkatan populasi dan memberi dukungan kesehatan sapi lebih terarah. Bahkan saat ini sudah ada yang namanya inseminasi buatan.(rus/ars)
Read More..

RI akan Tambah Kuota Impor Sapi Australia

CANBERRA - Pemerintah Indonesia telah memberikan sinyal kesediaan untuk mempertimbangkan kembali terhadap kebijakan pengurangan kuota impor ternak sapi dari Australia tahun ini. Sejak isu kesejahteraan hewan merebak yang menyebabkan terjadinya penundaan perdagangan tahun lalu, Indonesia telah mengurangi kuota impor sapi dari Australia. Indonesia telah meningkatkan kapasitas untuk memproduksi ternak sapinya dan menambahkan persyaratan dan aturan tambahan pada ternak sapi dari Australia. Beberapa peternak sapi Australia mengartikan hal ini sebagai reaksi atas suspensi ekspor ternak sapi hidup.

Perdagangan ternak sapi akan ditingkatkan oleh perwakilan pemerintah Indonesia dan Kementerian Federal Perdagangan Craig Emerson di Canberra, dalam pertemuan 12 Oktober 2012. Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan mengatakan, kedua negara terbuka untuk membangun pembahasan bidang industri. “Kami tidak berpikiran sempit tentang itu, tapi satu hal yang perlu digarisbawahi adalah apa yang diusulkan lebih dulu. Saya kira ini bukan hanya tentang membuka dan menutup pintu pada satu hal, tapi secara keseluruhan,” kata Gita Wirjawan.l Gita mempercayai Indonesia akan selalu membutuhkan impor ternak sapi. Dia mengatakan, Indonesia ingin menaikkan tingkat konsumsi daging, karena itu pemerintah membuka kesempatan bagi pertumbuhan bagi peternak sapi di Indonesia dan negara lain. "Saya tidak berpikir kami tidak akan pernah membutuhkan sesuatu dari dunia luar, termasuk sapi. Ditinjau dari sisi permintaan, saya pikir ada peluang besar di sini,” ujarnya. 
Dalam hubungan perdagangan, kedua menteri juga telah membahas peningkatan kedua negara di bidang pendidikan dan investasi. Emerson mengatakan, sangat penting untuk membangun hubungan komersial. “Sesungguhnya, hubungan pada bidang komersial dan investasi sebelumnya sedikit kurang maksimal mengingat kinerja ekonomi Indonesia cukup kuat, kinerja ekonomi kedua negara yang kuat, dan kedekatan hubungan sebagai negara tetangga,” katanya. Tahun ini, pemerintah Indonesia menghitung kebutuhan daging sebesar 484 ribu ton. ketersediaan daging sapi hanya mampu memenuhi 399 ribu ton, sisanya 85 ribu ton dipenuhi dari impor. Jumlah impor tahun ini terbagi atas daging sapi sebesar 34 ribu ton, dan sapi bakalan 283 ribu ekor. Sedangkan tahun lalu, pemerintah Indonesia memberikan kuota impor daging sapi sekitar 90 ribu ton, dan sapi bakalan 600 ribu ekor.TKP
Read More..

Kontes Sapi, Jenis Limousin Tembus Rp60 Juta

KEPANJEN – Kontes hewan ternak tingkat Jatim yang digelar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang di luar Stadion Kanjuruhan Kepanjen, menjadi ajang pamer keberhasilan para peternak sapi dan kambing peranakan etawa (PE) di Kabupaten Malang. Khusus sapi yang ikut kontes benar-benar menjadi ajang pamer keberhasilan peternak dalam menggemukan sapinya. Ada 81 sapi yang mayoritas jenis Limousin yang ikut kontes di lima kelas dan semuanya berasal dari Kabupaten Malang. Berat sapi Limousin yang ikut kontes ada yang beratnya mencapai 1,6 ton untuk kelas ekstrem. 
Sapi-sapi yang super besar ini menjadi daya pikat bagi masyarakat yang mendatangi ajang kontes hewan ternak tingkat Jatim itu. “Setiap tahun selalu ada peningkatan kualitas. Ini menjadi pembuktian kalau Kabupaten Malang siap untuk swasembada daging dengan keberhasilan para peternaknya melakukan penggemukan sapi yang berkualitas,” kata Ketua Panitia Kontes Ternak, Dwi Irianto kepada Malang Post (Grup JPNN), Minggu (14/10). Ada lima kelas untuk sapi yang dilombakan antara lain, kelas ekstrem jantan, kelas induk, kelas calon indukan dan kelas bukan kereman. Semua sapi yang dilombakan merupakan hasil inseminasi buatan (IB). Ajang kontes itu pun menjadi ajang transaksional bagi para peternak sapi. Untuk sapi limousine yang beratnya mencapai 1,55 ton umurnya baru 3,5 tahun dibandreol dengan harga Rp 60 juta. Salah satunya sapi yang diberi nama Raja. Sapi milik Budi Santoso yang beratnya mencapai 1,55 ton itu sudah ditawar Rp 53 juta tapi warga Kepanjen itu belum melepasnya. Dia yakin harganya itu akan bisa lebih tinggi lagi, jika “Raja” dapat menang kontes untuk kelas ekstrem. “Ini calon Raja. Umurnya masih muda hampir empat tahun dengan kondisi struktur badan yang gagah dan dagingnya yang sangat tebal. Saya mau lepas kalau ada yang berani Rp 60 juta,” ungkap Budi. Berbeda dengan sapi, kontes ternak kambing PE peternak Kabupaten Malang harus bersaing dengan peternak unggulan dari beberapa daerah di Jatim seperti Tuban, Mojokerto dan lainnya. Mereka membawa kambing PE unggulan yang sudah banyak menjuarai di beberapa daerah. 
Kabupaten Malang memiliki banyak sentra kambing PE. Kambing-kambing unggulan itu harus bersaing dengan kambing PE dari daerah lainnya. Karena itu untuk kambing Jatim open antara lain kelas kelas A jantan dan betina, kelas B, kelas C yang semuanya jantan dan betina, ada 152 ekor kambing PE yang ikut lomba di semua kelas. “Pengumuman pemenang akan disampaikan besok (hari ini, red) yang akan dihadiri Bupati Malang Rendra Kresna. Kami juga menyediakan hadiah doorprize bagi peserta berupa doorprize utama sepeda motor,” tambah Dwi Irianto. (aim)
Read More..

14 Oktober 2012

Harga Daging Sapi Mulai Naik

MATARAM-Menjelang perayaan Idul Adha, harga daging sapi di pasar mengalami kenaikan. Dari pantauan Koran ini di Pasar Dasan Agung Rabu (10/10), harga daging sapi kini menembus Rp 80 ribu per kilogram. Salah satu pedagang, Ratih mengatakan harga daging sapi mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir. ‘’Minggu lalu harga daging sapi masih Rp 65 ribu. Harga kemudian meningkat menjadi Rp 75 ribu dan dalam tiga hari terakhir meningkat lagi mencapai Rp 80 ribu,’’ jelas Ratih. Ratih memperkirakan harga daging sendiri dapat terus meningkat menjelang semakin dekatnya Idul Adha. ‘’Biasanya sih nanti akan terus naik lagi kalau sudah semakin dekat Idul Adha," katanya. Tidak hanya daging sapi kualitas satu yang mengalami lonjakan harga. 
Menurut Ratih, daging-daging kelas dua dan tiga juga ikut naik. ‘’Daging nomor dua kemarin masih Rp 65 ribu terus naik menjadi Rp 70 ribu. Kemudian, daging kualitas tiga juga naik dari Rp 55 ribu menjadi Rp 65 ribu,’’ katanya. Ratih juga mengatakan, kenaikan harga daging sapi ini tidak berimbas pada penurunan jumlah pembeli. ‘’Kalau pembeli tetap ada saja. Bahkan, menjelang Idul Adha ini bisa dibilang meningkat. Saya biasanya menjual 25 kilo, tapi sekarang sehari bisa terjual hingga 40 kilo,’’ tutur Ratih. Sementara itu, tidak seperti daging sapi, harga daging ayam relatif stabil. Pedagang daging ayam, Atik mengatakan, harga daging ayam masih Rp 26 ribu per kilo. (cr-uki)
Read More..

Ditahan, Stok Daging Sapi Langka di Solo

SOLO – Dua minggu menjelang hari raya Idul Adha, stok daging sapi di kota Solo dan sekitarnya berkurang. Hal ini karena peternak sapi cenderung menyimpan sapinya untuk konsumen hewan kurban. Seorang pedagang daging sapi di Pasar Legi Yanti mengaku beberapa hari belakangan ini dirinya agak kesulitan mendapatkan sapi. Para peternak sapi cenderung tidak mau menjual sapinya karena lebih menginginkan menjual kepada konsumen hewan kurban. "Akibat sulit mendapatkan sapi, stok daging sapi berkurang. Meskipun begitu ketersediaan daging sapi terbatas. Saya belum tega menaikkan harga daging," ujarnya, Jumat (12/10/2012). Di tempat terpisah, Jumiarti, pedagang daging sapi di Pasar Kartasura, Surakarta mengatakan harga daging sapi beberapa hari belakangan ini belum ada lonjakan. Kalaupun ada kenaikan, hanya beberapa rupiah saja. "Sekarang ini harga daging sapi untuk jenis super masih sekira Rp75 ribu-Rp80 ribu per kilogram (kg). Jenis super artinya bersih dari gajih. Sedang jenis biasa sekira Rp60 ribu-Rp70 ribu per kg," tambah dia. Sementara itu, Dian, peternak sapi di Karanganyar mengaku bahwa beberapa hari ini dirinya memang lebih melayani pesanan untuk hewan kurban. Bahkan tidak sedikit yang sudah membayar lunas. "Di peternakan saya, banyak sapi yang sudah lunas. Mereka nitip, nanti diambil pada hari raya," komentarnya. (gna)
Read More..

13 Oktober 2012

Mentan Tolak Tambahan Impor Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) meminta tambahan kuota impor sebanyak 56 ribu ekor sapi untuk tahun ini. Penambahan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga akhir tahun nanti. Menteri Pertanian Suswono mengaku belum mendapatkan informasi terkait permintaan tersebut. Namun, Suswono menjelaskan, ada tidaknya penambahan kuota impor sapi bergantung pada rapat di tingkat menteri bidang perekonomian. "Ada tim yang mengkaji untuk itu," tutur Suswono kepada wartawan di Jakarta. Tim itu terdiri dari berbagai elemen, termasuk akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). 
Suswono mengklaim, hingga saat ini stok sapi bakalan masih mencukupi. Oleh karena itu, tambahan impor sapi belum dibutuhkan. Sebelumnya, Direktur Budidaya Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fauzi Luthan menyatakan rekomendasi persetujuan pemasukan (RPP) sapi impor sampai saat ini telah mencapai 244.136 ekor dari realisasi RPP tahun ini sebesar 283.000 ekor. Sisa pemasukan, lanjut Fauzi, akan terus dilakukan sampai dengan Desember mendatang. Oleh karena itu, Fauzi menilai permintaan penambahan ini tidak logis. "Apalagi yang RPP belum masuk terealisasi seluruhnya," tutur Fauzi. Redaktur: Hafidz Muftisany Reporter: Muhammad Iqbal
Read More..

Lebaran Qurban, Kebutuhan Sapi Naik Hingga 10 Persen

Surabaya (beritajatim.com) - Semakin meningkatnya perekonomian Jatim membuat kebutuhan hewan qurban dalam perayaan Idul Adha tahun ini pun meningkat hingga 10 persen. Jika kebutuhan sapi qurban tahun lalu sekitar 25 ribu ekor maka tahun ini Dinas Peternakan Pemprov Jatim sudah menyediakan sedikitnya 28 ribu ekor. Sedangkan kebutuhan kambing meningkat menjadi 380 ribu ekor. "Hari biasanya kebutuhan sapi di Jatim hanya sekitar 1.400 ekor dan kebutuhan harian kambing sekitar 3 ribuan ekor tetapi di saat hari raya qurban kebutuhannya meningkat cukup tajam. Tak hanya jumlah pemesan yang banyak, harga pun juga ikut naik," beber Maskur, Kepala Kantor Dinas Peternakan Jatim, Senin (8/10/2012). Kenaikan harga itu pun sudah terjadi sejak awal bulan ini, dimana harga daging sapi yang biasanya Rp 25 ribu hingga 27 ribu per Kg atau sekitar Rp 10-12,5 juta per ekor sapi. Namun kini meningkat menjadi Rp 29 ribu sampai Rp 32 ribu atau sekitar Rp 12,5-15 juta per ekor sapi. Tak hanya sapi saja, daging kambing juga mengalami kenaikan dari Rp 30 ribu per Kg atau Rp 750 ribu per ekor kini menjadi Rp 31-35 ribu per Kg atau Rp 1,3 -1,5 juta per ekor. "Lonjakan harga tertinggi akan terus terjadi hingga H-7 mendatang. Hal itu disebabkan karena 80 persen ternak yang dijual saat qurban adalah milik peternak kecil, hanya 20 persen saja yang peternak besar. Sedangkan kecendrungan peternak kecil, akan menahan dulu sapinya sebelum harganya benar-benar tinggi," jelas Maskur. Namun secara keseluruhan Maskur menjamin stok sapi maupun kambing atau domba di Jatim aman, mengingat saat ini jumlah sapi di Jatim yang disediakan sekitar 148.500 ekor dari total populasi 4,7 juta sapi. 
Saat ini jumlah sapi yang sudah diserap oleh pasar baru sekitar 80 ribu ekor sapi, jadi stok yang tersedia cukup banyak. "Stok ini juga kami gunakan untuk memenuhi permintaan sapi didaerah lain seperti Jawa Tengah, Kalimatan, Banten dan DKI Jakarta yang setiap bulan minimal mengimpor 10 persen sapi dari kebutuhan kami di Jatim ini," akunya. Dikatakan untuk mencegah masuknya sapi lain dari luar daerah Jatim yang dikhawatirkan membawa penyakit menular selama lebaran Qurban atau Idul Adha, Maskur telah membentuk tim pemantauan khusus. Terutama di kawaasan perbatasan seperti Banyuwangi, Ngawi, dan Tuban. "Kami juga melakukan pengawasan kesehatan untuk hewan qurban sebelum dan sesudah disembelih sehingga masyarakat terjaga dari ancaman penyakit menular ternak sapi maupun kambing,"tandasnya.[rea/ted]
Read More..

Wow, Promosikan Sapi Kurban Dengan SPG Cantik

BANGKAPOS.COM, BANDUNG - Untuk menarik minat pembeli hewan kurban, salah satu pedagang sapi kurban di Bandung, Jawa Barat menyewa jasa sales promotion girl (SPG). Para SPG ini masing-masing dibayar Rp 5 juta selama 20 hari untuk bekerja melayani calon pembeli sapi. Meski tiap jam menghirup bau sapi yang menyengat, namun keenam SPG berparas cantik di pusat kantor dan kandang sapi, di Jalan Permata Tamansari XIII No. 1, Pasoepati, Arcamanik, Bandung, ini tetap tersenyum melayani calon pembeli sapi. Keenam SPG cantik itu adalah Sustina (27), Wida (26), Ari (24), Rina (21), Novi (21) dan Wiwin (23). Keenam gadis cantik ini bekerja sebagai SPG di pusat kantor dan kandang sapi selama 20 hari, dari 6 hingga 25 Oktober 2012. Setiap harinya, mereka masing-masing diberi upah sebesar Rp 250 ribu. Jadi jika selama 20 hari, masing-masing SPG akan mendapatkan Rp 5 juta. Mereka rela menahan bau sapi yang menyengat demi mendapatkan uang Rp 5 juta. "Iya, jadi itu (uang, red) salah satu faktor yang bikin kami betah, walaupun dengan kotoran dan bau sapi," jelas Sustina kepada Kompas.com di pusat kantor dan kandang sapi, Kamis (11/10/2012). Mereka mengaku pekerjaan seperti ini sangat menantang, karena harus tahan bau sapi. Selain itu, mereka dituntut untuk menyampaikan dan merayu pembeli dengan sebaik mungkin. "Lama-lama tapi asyik, walau awalnya risih karena bau, tapi sekarang ini kami jadi terbiasa karena ada faktor penyemangat," tandasnya.
Read More..

Permintaan Hewan Kurban Di Madinah Meningkat

MADINA (Berita) : Menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan masyarakat Kota Penyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), akan sapi sebagai hewan kurban semakin meningkat. Peningkatan permintaan ini tak pelak mendorong peningkatan harga. Salah satu pedagang hewan kurban, Abdul Hakim, kepada Berita menyebutkan dalam seminggu ini permintaan masyarakat akan sapi untuk hewan kurban meningkat dibanding seminggu sebelumnya. Situasi ini membuat harga sapi mengalami kenaikan sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta dibanding Hari Raya Kurban di tahun sebelumnya. Kenaikan ini membuat masyarakat dan pedagang hewan kurban seperti dirinya saling tawar-menawar harga secara ketat. “Kalau tahun kemarin harganya antara Rp 7,5 juta hingga Rp 9 juta per ekor. 
Tahun ini harganya menjadi antara Rp 9 Juta hingga Rp10 Juta,” kata Abdul Hakim. Kenaikan harga ini, kata dia, membuat jumlah pembeli menjadi menurun. Akibatnya, pihaknya pun tidak lagi menjual sapi dalam jumlah banyak seperti tahun lalu. “Tahun lalu kami menjual 80 ekor sapi, tahun ini cukup 30 ekor saja,” kata dia. Seorang panita kurban, Darwis Lubis, kenaikan harga sapi sudah mereka siasati dengan cara memberitahukan kepada masyarakat yang mau berkurban. “Sebab dari pantauan kami ke beberapa pedagang hewan kurban di Madina, terjadi pelonjakan harga,” ujar Darwin. Ia menyebutkan, para pedagang beralasan hal ini karena pasokan sapi impor sudah tidak masuk lagi ke Madina. Karena itu ia memberitahukan kepada warga untuk menaikan nilai uang yang akan dikumpulkan untuk membeli sapi. “Biasanya, untuk tujuh orang, per orang biasanya dikutip biaya senilai Rp1.200.000, maka untuk tahun ini duit yang dikumpulkan menjadi senilai Rp1.300.000 hingga Rp1.400.000 per orang. Lalu dikalikan tujuh orang. Setelah semuanya terkumpul, lalu digunakan untuk membeli satu ekor sapi untuk hewan kurban,” tegas Darwin. (isk/mfr)
Read More..

29 September 2012

Surat Perjanjian Kerja Sama

contoh surat perjanjian kemitraan sapi potong akan diupload tgl 23 oktober 2012
Read More..

14 September 2012

DAHLAN ISKAN BICARA SOAL TERNAK SAPI INDONESIA


Gebrakan Dahlan Iskan tidak hanya berhenti di sektor energi Listrik, polemik Impor Gula dan Jalan Tol, tetapi ternyata merangsek masuk juga di sektor peternakan. Ketika berkunjung di Yogyakarta menjadi pembicara pada sebuah seminar “Pemimpin Muda Belajar Merawat Indonesia” yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum UGM Yogyakarta, 29 Maret 2012, sedikit menyinggung masalah pembangunan sektor pertanian termasuk subsektor peternakan.
Meski hanya sekilas namun nampaknya menteri yang penuh dengan kejutan dan gebrakan ini, begitu memahami benar akan basis kuat Negara Indonesia adalah harus bertumpu pada bidang agraris. Ia mencontohkan di negeri Cina yang dikenal dengan pertumbuhan ekonominya tertinggi di dunia, bahwa petani begitu diperhatikan kesejahteraannya. Meskipun lahan pertanian yang digarap oleh petani di Cina hanya merupakan pinjaman dari Negara, dan petani hanya sebagai penggarap, namun toh jauh dari sejahtera di banding dengan petani Indonesia.
Indonesia memang tidak menganut paham sosialisme yang menguasai tanah dan hasil tambang oleh Negara, namun jika menilik dan merujuk kepada pasal 33 UUD 1945 (Amandemen) bahwa semang­at untuk mensejahterakan warga Negara juga nyaris mirip sekali. Pada pokok substansinya amanat Konstitusi Indonesia, bahwa tanah dan hasil bumi yang berada di dalamnya di kelola oleh Negara untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.
Berbicara tentang basis kuat dan tumpuan pembangunan Indonesia, yang seharusnya dipilih menurut mantan pimpinan perusahaan raksasa media Jawapos Grup ini, tiada lain memang bidang pertanian. Untuk itu, Dahlan merasa sangat heran sekali kenapa Indonesia harus impor daging dan ternak sapi, jika potensi dan sumber daya alam yang ada sebenarnya mampu dioptimalkan.
Ia pertama menggebrak perusahaan bibit padi PT Sang Hyang Sri untuk meningkatkan produksi bibit dan kualitasnya. Kemudian dilanjutkan dengan merevitalisasi PT Berdikari. Seperti kita ketahui, bahwa perusahaan itu didirikan sebenarnya untuk mengembangkan peternakan sapi di Indonesia. Namun justru kini lebih banyak bergerak di usaha me­bel dan pariwisata. Akhirnya ujar Dahlan di depan peserta seminar, ia perintahkan menutup usaha yang tidak terkait dengan misi dan tujuan didirikannya Perusahaan itu, dan kini kembali beralih ke sektor peternakan sapi.
Menurut Dahlan, sangat tidak masuk akal jika keluhan ketersediaan pakan untuk ternak sapi di Indonesia tidak mencukupi. Sebab perusahaan perkebunan Negara yaitu PTP misalnya, banyak tersedia lahan kosong yang infrastrukturnya sudah tersedia dengan baik. Akan tetapi lahan sela yang kosong itu tidak dimanfaatkan, bahkan limbah perkebunan sawit, kopi, teh dan nanas, serta cengkeh belum dimanfaatkan  secara optimal.
Maka PT Berdikari kini menurut Dahlan, harus fokus dan serius menggarap usaha peternakan sapi. Untuk tahun 2012 ini Dahlan menugaskan kepada PT Berdikari agar mampu memasok 100.000 ekor sapi bagi kepentingan domestik. Impor daging dan ternak sapi harus segera di akhiri, jelas Dahlan. Kemudian tahun 2013 mendatang menurutnya target nya 250.000 ekor sapi.
Menurut Dahlan, keluhan tiadanya infrastruktur bagi pengembangan ternak sapi di kawasan PTP pada saat ini sudah tidak pantas dikeluhkan oleh para investor plat merah maupun swasta, khususnya BUMN yang bertugas di sektor pertanian.
Dahlan menjelaskan bahwa kawasan perkebunan yang dikelola oleh Negara (misalnya PTP) umumnya adalah peninggalan kolonial Belanda dan sebagian kecil hasil pembangunan bangsa Indonesia pasca merdeka, merupakan kawasan yang sudah sangat mapan kesediaan infrastrukturnya. Mulai dari jalan raya yang relatif panjang dan memadai menuju kota pelabuhan, jaringan irigasi yang tersedia sudah tertata representatif serta tersedianya pasokan energi listrik yang mandiri. Selain itu sebagai kota satelit, kawasan perkebunan selalu melimpah tersedia tenaga kerja yang handal dan juga tersedianya lahan maupun limbah perkebunan untuk ternak sapi.
Hanya sayangnya memang paparan sepintas namun cukup mendalam itu, tidak mendapat tanggapan dari peserta yang sebagian besar adalah civitas akademika fakultas hukum. Maka menjadi menarik jika ASOHI, GOPAN atau ISPI maupun PDHI mengagendakan sebuah pertemuan khusus yang membahas masalah pembangunan peternakan dengan menteri yang memang konsern terhadap potensi domestik. Alangkah kecewanya jika kemauan mulia dan ide Dahlan ini tidak mendapat sambutan dari para pelaku usaha peternakan dalam negeri.
Momentum menarik ini memang harus segera direspon oleh organisasi profesi peternakan dan para pelaku usahanya. Kita patut menunggu siapa yang lebih dahulu memulai ! Apakah ASOHI memulai lebih dahulu? Atau malah ISPI dan PPSKI? (iyo)
Read More..

11 September 2012

Kekeringan, Sapi-sapi di Majene Terancam Mati


MAJENE, KOMPAS.com - Dampak kemarau panjang yang melanda di Majene, Sulawesi Barat, sejak empat bulan terakhir, tidak hanya menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih, tapi juga, ribuan ternak tradisonal yang dilepas bebas di alam terbuka kini terancam mati kelaparan karena kekurangan air dan rumput yang mengering.

Di Kelurahan Tande Timur misalnya, ratusan ternak milik warga terancam kelaparan lantaran kesulitan mendapatkan air dan sumber makanan berupa rumput. Salah satu peternak setempat, Kasman, Selasa (11/9/2012) mengaku terpaksa mencari dedaunan pohon termasuk daun kelapa ke berbagai lokasi, agar belasan ternak miliknya bisa makan yang cukup.

Para peternak di wilyah ini pun tak mampu membeli pakan ternak, karena jumlah ternak yang dimiliki terbilang banyak. Masing-masing peternak rata-rata mempunyai lebih dari 10 sapi. Dengan begitu, mereka tentu terkendala dana jika harus membeli pakan ternak.

Kini, Kasman --dan tentunya para peternak lain di wilayah ini, hanya bisa berharap agar kemarau panjang segera berakhir. Jika hujan turun, sapi-sapi mereka akan bisa mendapatkan air, serta rumput rumput segar akan tumbuh sebagai santapan sapi.
Editor :
Glori K. Wadrianto

Read More..

Sapi Betina Produktif Diluar Keluar Lampung

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com- 
Pemerintah Provinsi Lampung melarang peternak untuk mengeluarkan sapi betina produktif dari wilayah Lampung, apalagi memotongnya. "Kebijakan kami mengatur bahwa sapi yang bisa dibawa keluar (untuk dipotong) adalah sapi-sapi jantan. Hal ini untuk mengantisipasi agar stok lumbung (sapi) tidak berkurang di Lampung," ujar Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Lampung Arinal Junaidi, Senin (10/9/2012).
Ia mengatakan, Lampung adalah salah satu lumbung ternak, khususnya sapi, terbesar di Indonesia. Populasi sapi di Lampung saat ini mencapai 749.000 ekor. "Sebanyak 30 persen kebutuhan daging warga DKI (Jakarta) diambil dari pasokan sapi di Lampung. Stok sapi di Lampung juga untuk menutupi kebutuhan warga di daerah Sumatera lainnya," ujar dia.
Meskipun demikian, Lampung saat ini masih mengimpor banyak sapi, baik untuk bibit maupun bakalan. Impor ini terutama dilakukan oleh perusahaan-perusahaan penggemukan sapi (feedlot). Ada tujuhfeedlot di Lampung saat ini. "Ini (impor) dilakukan untuk mensubstitusi karena kelangkaan bibit lokal. Jika dibatasi dan dipersulit, Lampung akan kehilangan fungsi sebagai lumbung ternak," ujarnya.
Editor :
Marcus Suprihadi

Read More..

8 September 2012

Harga Sapi Naik Jelang Idul Adha


PROBOLINGGO - Sekitar satu setengah bulan menjelang Idul Adha, harga sapi potong terus naik sekitar Rp 2 juta/ekor. Kenaikan itu diduga karena sebagian peternak dan pedagang sengaja ‘menyimpan’ sapi, menunggu harga lebih tinggi.
Pedagang di sejumlah pasar hewan di Probolinggo mengakui, pasokan sapi-sapi dari desa-desa terus berkurang. “Jumlah pasokan sapi dari desa-desa berkurang sejak sekitar dua minggu ini. Sisi lain, permintaan sapi semakin banyak,” ujar Sumali, pedagang sapi di Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jumat (7/9) pagi tadi.
Sumali menambahkan, biasanya setiap Sabtu, Pasar Hewan Wonoasih dijejali sekitar 5.000 sapi. “Sekarang ini setiap hari pasaran tinggal separonya,” ujarnya.
Karena pasokan sapi berkurang, harga hewan ternak itu pun melonjak hingga sekitar Rp 2 juta/ekor. Sumali mencontohkan, sapi ukuran sedang yang sebelumnya Rp 4,3 juta naik menjadi Rp 4,7 juta. “Nanti saya jual ke jagal Rp 5 juta, untung sedikit gak apa-apa, yang penting rejeki mengalir,” ujarnya.
Sugan, pedagang sapi lain di Pasar Hewan Wonoasih juga mengakui, tren kenaikan sapi potong menjelang Idul Adha. “Saat Lebaran (Idul Fitri, Red.) harga sapi sudah naik, apalagi saat Lebaran Besar (Idul Adha, Red.) jelas tambah naik,” ujarnya.
Di hari-hari biasa, khusus Kota Probolinggo, sekitar 10 ekor sapi disembelih. “Saat Lebaran lalu, sehari bisa 30 ekor sapi yang disembelih. Saat Hari Raya Qurban, ratusan sapi disembelih,” ujar Sugan.
“Kalau kebutuhan sapi banyak, ya jelas harganya ikut naik,” ujar Tamin, pedagang  sapi asal Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Dikatakan harga sapi terus naik sekitar Rp 1,5-2 juta/ekor menjelang Idul Adha.
Setiap dua minggu sekali, Tamin mengaku, bisa menghimpun sekitar 500 ekor sapi. Sapi-sapi itu kemudian dikirim ke luar kota di antaranya ke Jakarta. ”Sekarang agak susah mendapatkan 500 ekor sapi dalam dua minggu, soalnya pasokan sapi dari desa-desa berkurang,” ujarnya.
Tamin memprediksi harga sapi potong terus naik hingga Idul Adha. ”Tidak tahu lagi kalau pemerintah tiba-tiba mengimpor sapi potong dari Australia, bisa-bisa harga sapi langsung anjlok,” ujarnya.

Peternak Senang    
Kenaikan harga sapi potong disambut gembira para peternak di Probolinggo. ”Selama dua tahun harga sapi lokal tidak pernah naik. Kalau kemudian naik, ya peternak seperti saya senang,” ujar Rudi, peternak sapi di Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.
Rudi mengaku, sudah blusukan di tiga pasar hewan di Kabupaten Probolinggo yakni, Pasar Maron, Pasar Leces, dan Pasar Banyuanyar. ”Harga sapi di tiga pasar hewan itu naik terus. Bahkan sapi anakan pun juga naik sekitar Rp 500-750 ribu per ekor,” ujarnya.
Pemilik 25 sapi jenis Peranakan Ongole (PO) itu juga mengaku, menyimpan dulu ternaknya. ”Nanti beberapa hari menjelang Idul Adha, saat harga sapi melambung, sapi-sapi saya jual,” ujarnya.
Naiknya harga sapi juga melegakan Hasan, peternak sapi di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. ”Saya senang harga sapi terus naik. Kalau harga sapi anjlok, peternak disuruh makan apa?” ujarnya.
Hasan mengaku punya pengalaman pahit ketika harga sapi lokal jeblok. Saat itu ia membeli beberapa ekor sapi seharga Rp 5 juta/ekor. Setelah dipelihara sekitar setahun, begitu dijual ternyata harganya Rp 4 juta/ekor.
Kini, Hasan sengaja tidak segera menjual 5 ekor sapinya karena menunggu harga puncak. ”Insya Allah, menjelang Idul Fitri, juga saat Hari Raya Qurban nanti harga sapi bisa mahal,” ujarnya.
Terdongkraknya harga sapi lokal dibenarkan Kepala Dinas Peternakan Kab. Probolinggo, Ir M. Zaini. “Hukum ekonomi, saat permintaan banyak, harga sapi naik,” ujarnya.
Kenaikan sapi lokal pun disambut gembira para peternak sapi di Probolinggo. Apalagi Probolinggo dikenal sebagai gudangnya sapi PO. ”Sapi lokal saja populasinya sekitar 134.000 ekor. Kalau secara keseluruhan termasuk sapi hasil inseminasi buatan (IB) dan sapi impor jenis limousin, simental, dan lain-lain sekitar 380.000 ekor,” ujarnya.
Setiap tahun, Kabupaten Probolinggo memasok 21.000 sapi PO ke Jakarta. Setiap hari, puluhan sapi potong dikirim dengan truk ke Jakarta.
Ditanya apakah tren kenaikan harga sapi ini akan terus berlanjut, Zaini mengatakan, tergantung kebijakan pemerintah pusat. ”Kalau tiba-tiba keran impor sapi hidup dari Australia dibuka terlalu besar, ya alamat harga sapi lokal bakal jeblok lagi,” ujarnya. isa
Read More..

Populasi Ternak Sapi Potong di Jatim Diprediksi Tembus 5 Juta Ekor

Surabaya - Jawa Timur terus berupaya menjadikan daerah swasembada sapi potong. Populasi ternak sapi potong di Jatim mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir. Dinas Peternakan Provinsi Jatim memprediksi, sapi potong selama 2012 populasi sebanyak 5 juta ekor.

"Sejak tahun 2009 populasi ternak sapi potong terus naik. Insya Allah tahun ini bisa menembus 5 juta ekor," kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jatim, Maskur, Minggu (9/9/2012).

Data yang dihimpun dari Disnak Jatim, populasi sapi potong pada tahun 2009 mencapai 3.558.902 ekor. Tahun selanjutnya sebanyak 3.745.453 ekor dan tahun 2011 sebanyak 4.727.298 ekor. Sedangkan pada tahun ini hingga Juli sudah mencapai 4.872.124 ekor.

Salah satu program untuk memperbanyak populasi ternak sapi potong yakni dengan cara percepat perkawinan. Untuk mani dari 1 ekor sapi bisa dikawinkan hingga 10.000 ekor sapi. Bahkan, bisa memilih hasil dari perkawinan sapi itu, apakah menginginkan sapi betina atau jantan dengan cara teknis khusus.

"Efektivitasnya sangat bagus. Potensi kelahirannya juga bagus, sekitar 80 persen," tuturnya.

Ia berharap, Jawa Timur swasembada sapi potong. Bahkan siap 'mengekspor' ke daerah lainnya di Indonesia seperti ke Jawa Barat, Banten hingga Jakarta atau memenuhi kebutuhan sapi potong secara nasional sekitar 34 persen

Hampir semua daerah di Jatim berpotensi untuk pengembangan sapi potong seperti, Tuban, Lamongan, Gresik, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang dan beberapa daerah lainnya.

"Populasi ternak sapi potong terbanyak di daerah Kabupaten Sumenep. Jumlahnya sekitar 296 ribu ekor, tak hanya terbanyak di Jawa Timur, tapi juga daerah terbanyak di Indonesia," jelasnya.

(roi/fat) 
Read More..

4 September 2012

Industri Mamin Krisis Stok Daging

JAKARTA - Meski Lebaran telah lewat, harga daging sapi masih tinggi di pasaran. Untuk menstabilkan harga kebutuhan yang satu ini, pemerintah memasok 7 ribu ton daging impor beku untuk semester II tahun ini.

"Kuota tambahan tersebut kemungkinan mulai datang pada bulan ini. Di harapkan industri tidak lagi kekurangan pasokan daging," kata Deddy Saleh, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Senin (3/9).

Tahun ini pemerintah menetapkan kuota impor daging sapi beku sebanyak 34.000 ton yang dibagi menjadi 20.400 ton pada semester I/2012 dan 13.600 ton pada semester II/2012. Namun, jatah semester II digeser ke semester I sebanyak 5.300 ton sehingga sisa kuota semester II hanya 8.300 ton .

Data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyebutkan, kebutuhan daging sapi beku bagi industri pengolahan daging mencapai 10.500-11.000 ton per semester. Namun, pada paruh kedua tahun ini, kuota impor daging sapi beku hanya tersisa 8.300 ton.

Tambahan impor daging berasal dari rekomendasi Kementerian Perindustrian. Mereka merekomendasikan impor daging jenis CL 85 sebanyak 7.000 ton kepada industri pengolahan. Penambahan impor daging itu hanya untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan, bukan untuk dijual di pasar.

Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRI), Satria Hamid mengatakan, terjadi penurunan pasokan daging sebanyak 20-30 persen. Kondisi itu memberatkan industri ritel. Kemungkinan ini merupakan dampak kebijakan pemerintah dalam membatasi impor daging, katanya dilansir kompas.  

Berdasarkan data Komite Daging Sapi Jakarta, harga daging sapi di tingkat ritel ataupun pasar tradisional berada di antara Rp 90.000 per kilogram dan Rp 95.000 per kg. Sementara di Surabaya, harga daging di kisaran Rp 67 ribu.

Sarman Simanjorang, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta, mengatakan, harga daging sapi ini masih berpotensi naik. Apalagi, mendekati akhir tahun, pasokan daging tidak bertambah. Alhasil, pasokan daging pun menjadi terbatas. "Kalau impor daging sapi tidak segera terealisasi, harga daging berpotensi naik hingga tembus Rp 100.000 per kg," kata Sarman, Senin (3/9).

Saat ini, di pasar modern dan pasar tradisional, harga daging sapi mencapai Rp 95.000 per kg. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, harga daging sapi berada di antara Rp 60.000 per kg dan Rp 65.000 per kg. Kata Sarman, harga tersebut merupakan harga daging yang wajar atau normal

Masih Tinggi
Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid Ahmadi mengatakan, saat ini, harga daging sapi memang masih tinggi. "Harga daging di tingkat retail melonjak hingga 30 persen dari normal," ujar Satria.

Secara umum, harga daging tahun ini memang cukup tinggi. Sarman menyebutkan, harga daging sapi naik di atas angka wajar sejak Maret lalu ketika harga per kilogram berada di kisaran Rp 80.000 per kg. Saat Lebaran kemarin, harga tersebut melonjak hingga Rp 110.000 per kg. "Harga ini merupakan yang paling tinggi dalam lima tahun belakangan," ucap Sarman.

Penyebab melambungnya harga daging, menurut Sarman, karena pasokannya yang sedikit, sementara kebutuhan tak berkurang. Saat Idul Fitri bisa dijadikan contoh, kebutuhan daging sapi warga di seputar Jabodetabek mencapai 15.000 ton. Namun, pasokan tampaknya tidak sebanyak yang dibutuhkan.

Menurut Sarman, kondisi tersebut tidak bisa dipisahkan dari kebijakan pemerintah yang memangkas secara drastis kuota impor daging, yakni hanya 34.000 ton pada tahun 2012. Harga ini turun sekitar 66 persen dari kuota 2011 yang mencapai 100.000 ton. ktn
Read More..

Harga Daging Sapi Bisa Tembus Rp 100.000

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski Lebaran telah lewat, harga daging sapi masih tinggi. Berdasarkan data Komite Daging Sapi Jakarta, harga daging sapi di tingkat ritel ataupun pasar tradisional berada di antara Rp 90.000 per kilogram dan Rp 95.000 per kg.
Sarman Simanjorang, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta, mengatakan, harga daging sapi ini masih berpotensi naik. Apalagi, mendekati akhir tahun, pasokan daging tidak bertambah. Alhasil, pasokan daging pun menjadi terbatas. "Kalau impor daging sapi tidak segera terealisasi, harga daging berpotensi naik hingga tembus Rp 100.000 per kg," kata Sarman, Senin (3/9/2012).
Saat ini, di pasar modern dan pasar tradisional, harga daging sapi mencapai Rp 95.000 per kg. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, harga daging sapi berada di antara Rp 60.000 per kg dan Rp 65.000 per kg. Kata Sarman, harga tersebut merupakan harga daging yang wajar atau normal
Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid Ahmadi mengatakan, saat ini, harga daging sapi memang masih tinggi. "Harga daging di tingkat retail melonjak hingga 30 persen dari normal," ujar Satria.
Secara umum, harga daging tahun ini memang cukup tinggi. Sarman menyebutkan, harga daging sapi naik di atas angka wajar sejak Maret lalu ketika harga per kilogram berada di kisaran Rp 80.000 per kg. Saat Lebaran kemarin, harga tersebut melonjak hingga Rp 110.000 per kg. "Harga ini merupakan yang paling tinggi dalam lima tahun belakangan," ucap Sarman.
Penyebab melambungnya harga daging, menurut Sarman, karena pasokannya yang sedikit, sementara kebutuhan tak berkurang. Saat Idul Fitri bisa dijadikan contoh, kebutuhan daging sapi warga di seputar Jabodetabek mencapai 15.000 ton. Namun, pasokan tampaknya tidak sebanyak yang dibutuhkan.
Menurut Sarman, kondisi tersebut tidak bisa dipisahkan dari kebijakan pemerintah yang memangkas secara drastis kuota impor daging, yakni hanya 34.000 ton pada tahun 2012. Harga ini turun sekitar 66 persen dari kuota 2011 yang mencapai 100.000 ton.
Untuk mencegah agar harga tidak terus meningkat, KDS berharap pemerintah segera menambah kuota impor daging sapi pada tahun ini. KDS mengusulkan penambahan sekitar 33.000 ton hingga akhir tahun ini. Impor ini terutama untuk kebutuhan hotel, restoran, dan katering.
Adapun untuk kebutuhan daging tahun depan, KDS mengusulkan kuota impor untuk daging sapi naik menjadi 85.000 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen untuk warga di Jabodetabek.
Mengutip data Aprindo, kebutuhan daging sapi untuk industri mencapai 12.700 ton per tahun. Perincinannya: sebanyak 6.700 ton untuk mensuplai kebutuhan supermarket dan sebesar 6.500 ton untuk hypermarket.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan, pihaknya telah menyampaikan permasalahan pasokan daging sapi tersebut kepada Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian. (Handoyo/Kontan)
Read More..

1 September 2012

Rumput Sulit Didapat, Harga Pakan Ternak Mahal


 
BLORA, suaramerdeka.com- Musim kemarau tak hanya berdampak pada susahnya warga Blora mendapatkan air bersih. Sebagian besar peternak sapi dan kambing juga mengalami kesulitan memperoleh pakan ternak seperti rumput maupun jerami.
Pasalnya rumput telah mengering, sedangkan jerami susah diperoleh lantaran sebagian besar petani tak lagi bercocok tanam padi seiring ketiadaan air irigasi.
Maka tidak mengherankan harga pakan ternak melambung. ‘’Seikat jerami kami jual Rp 10.000. Dulu Rp 7.500. Itu sudah tergolong cukup murah,’’ ujar Sarni, salah seorang penjual jerami di jalan Blora-Cepu di Desa Jiken Kecamatan Jiken, Sabtu (1/9).
Untuk mendapatkan pakan berupa jerami tersebut ia harus keluar Blora, diantaranya ke Ngawi, Bojonegoro Jawa Timur maupun ke Sragen. Bersama sejumlah rekannya ia urunan menyewa truk untuk mengangkut jerami dari Ngawi. ‘’Di sana harga jerami satu truknya sekitar Rp 300 ribu,’’ katanya.
Suradi salah seorang penjual jerami mengemukakan dengan modal satu juta lebih, ia kulakan jerami ke sejumlah daerah di Jatim. Biaya tersebut antara lain untuk sewa truk dan ongkos pekerja. Dalam satu rit pengangkutan truk, berisi sekitar 180 ikat jerami. ‘’Harga satu ikat jerami Rp 10.000 itu cukup stabil sebulan terakhir,’’ tuturnya.
Satu ikat jerami diperkirakan hanya cukup untuk pakan selama dua hari, itupun harus ditambah dengan pakan jenis lainnya. ‘’Biasanya harganya akan naik lagi jika kemarau terus berlangsung,’’ tandasnya.
Bagi sebagian pemilik sapi di Blora, datangnya musim kemarau telah diantisipasi dengan mengumpulkan jerami saat panen tiba sebelum kemarau. Tumpukan jerami ditempatkan di depan rumah maupun di sekitar kandang sapi. Meski begitu, lantaran musim kemarau sudah berlangsung cukup lama, stok jerami menjadi habis. Mereka pun terpaksa beli jerami.
‘’Biasanya kami ikut kulakan juga kalau punya uang. Tapi kalau tidak punya uang, terpaksa kami beli eceran di pinggir jalan. Harganya cukup mahal, tapi bagaimana lagi. Sapi kami butuh makan,’’ ujar Tarno, pemilik empat sapi di Desa Sambong Kecamatan Sambong Blora.
( Abdul Muiz / CN34 / JBSM )
Read More..

PT RNI Garap Bisnis Sapi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih besarnya peluang berbisnis sapi menarik perhatian PT Rajawali Nusantara Indonesia. Hal inilah yang mengilhami BUMN yang berbisnis condom, gula dan kelapa sawit itu untuk melakukan MoU dengan PT Berdikari untuk mendatangkan sejumlah sapi bagi perseroan. 
Ismed Hasan Putro, Direktur Utama PT Rajawal Nusantara Indonesia, mengatakan, sapi ini memang menggiurkan karena kebutuhan sapi yang masih besar.
"Potensi kebutuhan daging sangat besar di indonesia atau sekitar 500.000 Kg per tahun, maka kita bisa penuhi sekitar 100.000 kg saja sudah bagus," katanya di Jakarta (14/08/2012)
Maka dari itu ia optimis bahwa pasar masih teramat luas dan masih banyak potensi yang bisa didapatkan melalui bisnis sapi ini.
"Nilai tambahnya besar dan kita gak pernah ngasih makan karena ditempatkan di lahan tebu dan kelapa sawit kita dan kita bisa buat pupuk dan susu melalui bisnis ini," jelasnya.   
Dengan kerjasama ini, ia berharap akan membawa 50.000 sapi di tahun pertama, 100.000 sapi di tahun kedua dan 150.000 sapi di tahun ketiga.
Nantinya sapi - sapi ini akan ditempatkan di sejumlah lahan perkebunan dan kelapa sawit milik anak perusahaan perseroan yang terletak di PG Subang, PT Mitra Kerinci, PG Jatitujuh dan PT Mitra Organ.
Ia mengatakan bahwa melalui MoU ini, RNI menganggarkan sekitar 500 miliar Rupiah selama tiga tahun. Tahun pertama 100 miliar rupiah, tahun kedua 300 miliar rupiah dan tahun ketiga sebanyak 100 miliar rupiah. Porsi pinjaman sebesar 70 persen dan sisanya berasal dari kas internal.
Namun, Ia tidak mengatakan mengenai besaran balik modal, hanya saja ia mengatakan bahwa bisnis sapi akan menaikan bisnis kelapa sawit dan tebunya.
"Kita akan dapat pupuk, dan pupuknya  bisa buat biodiesel untuk menggerakan listrik ini  potensi ini yang besar," ujarnya.(*)
Read More..

31 Agustus 2012

Sapi Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian 30 M

LONDON, KOMPAS.com - Seekor anak sapi diselamatkan secara dramatis oleh petugas pemadam kebakaran setelah jatuh dari ketinggian lebih dari 30 meter, dan tersangkut pohon di Sungai Leith, Cumbria, Inggris utara.

Sparkle, anak sapi yang masih berusia 11 bulan itu, ditemukan dalam keadaan tertekan setelah jatuh di tebing sungai tak jauh dari peternakan Sheriff Park, dekat Penrith, Cumbria, Rabu (29/8). Beruntung Sparkle tersangkut pohon sehingga tak nyemplung ke sungai.

Aksi penyelamatan yang sulit berlangsung hingga empat jam. Tiga petugas pemadam yang terlibat dalam aksi penyelamatan pun memakai peralatan lengkap, termasuk peralatan pendaki gunung seperti tali dan sling. Si anak sapi pun terpaksa harus dibius, sebelum berhasil ditarik dengan susah payah oleh para petugas pemadam.
”Petugas itu memakai baju pelindung dari besi, berjaga-jaga kalau saja kena tendang binatang tersebut,” ungkap Philip Armstrong, juru bicara tim pemadam kebakaran serta pelayanan penyelamatan Cumbria. Menurut Armstrong, meski terluka dan tergores-gores kulitnya, namun si Sparkle tidak mengalami cedera berarti.
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Egidius Patnistik
Read More..

Daging Sapi dan Ayam Ilegal Masih Masuk ke Kalbar

PONTIANAK, KOMPAS.com - Daging sapi dan ayam ilegal masih terus masuk dari luar negeri ke Kalimantan Barat. Daging tersebut tidak layak konsumsi karena tidak dilengkapi dengan sertifikasi kesehatan.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak Azmal Az, Jumat (31/8/2012) mengatakan, daging ilegal yang ditemukan masuk ke Kalbar langsung dimusnahkan.
"Beberapa kuintal daging sapi dan ayam ilegal kami musnahkan pada Jumat ini setelah kami proses," kata Azmal.
Penyitaan daging dari luar Kalbar dilakukan supaya masyarakat terlindungi. Apalagi, Kalimantan Barat belum mencabut larangan masuk beberapa jenis daging dari luar daerah.

 
Editor :
Robert Adhi Ksp
Read More..

Tembus Harga Tertinggi, Daging Sapi Susah Turun

Kenaikan harga terlalu tinggi sehingga berdampak negatif bagi masyarakat.

Harga daging sapi saat Lebaran 2012 merupakan harga tertinggi selama empat tahun terakhir ini. Akibatnya, menurut Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Satria Hamid Ahmadi, harga susah kembali ke angka normal.

Pada 2009, periode menjelang lebaran, harga daging sapi berada pada kisaran Rp50.000-65.000 per kilogram, lalu naik. Pada periode yang sama di 2010, harga sedikit naik, yakni Rp55.000-70.000 per kilogram.

Pada 2011, harga naik mencapai Rp65.000-80.000 per kilogram. Pada 2012 di periode yang sama harga daging sapi di Jakarta mencapai Rp90.000-110.000 per kilogram.

Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, berdasarkan pantauan KDS, harga daging sapi pekan ini tercatat masih cukup tinggi dengan kisaran Rp80.000-Rp90.000. Padahal, sambung dia, seharusnya harga sudah bisa kembali normal dengan Rp65.000-70.000 per kilogram.

Dengan harga daging sapi saat ini, Sarman menilai, jauh dari kemampuan daya beli warga Jakarta. Peningkatan tajam harga daging sapi ini, menurutnya, sudah sesuai dengan prediksinya empat bulan lalu.

"Kenaikan sangat tinggi ini dikarenakan persediaan daging sapi yang tidak mencukupi. Akibatnya, warga banyak beralih ke daging ayam yang menimbulkan lonjakan permintaan kepada daging ayam dan harganya menjadi sangat tinggi mencapai Rp50.000 per ekor," kata Sarman, Jakarta, hari ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia Thomas Sembiring mengatakan, pada 2012 kenaikan harga yang terjadi terlalu tinggi, dan menimbulkan dampak negatif pada masyarakat.

"Padahal, pada awal bulan puasa, Kementerian Pertanian menjanjikan harga sapi paling tinggi berada pada kisaran Rp80.000, karena stok daging dikatakan aman. Tapi terbukti, harga melejit tinggi," ujarnya.

Menurut Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Satria Hamid Ahmadi, kondisi terakhir harga daging sapi per 31 Agustus tercatat masih mengalami kenaikan 20-30 persen dari harga normal. Terlihat dari harga jenis daging rendang di pasar modern Rp79.900-129.900 per kilogram, daging semur Rp78.900-129.900, daging sengkel Rp78.900-99.900, daging top-side  Rp103.900-129.900, daging inside Rp99.900, dan daging gandik  Rp98.900-134.000.

"Kami sulit memprediksikan kapan harga bisa kembali normal. Dengan melihat kondisi harga daging sapi saat ini yang masih cukup tinggi, maka peluang untuk turun dan kembali normal sangat  sulit. Tuntutan kami kepada pemerintah adalah dengan pemenuhan infrastruktur yang sesuai, dengan penyediaan rumah potong hewan (RPH) yang modern. Kalau bisa ada RPH dibangun di Jakarta, maka lebih bagus lagi,” harapnya.

 
Read More..

28 Agustus 2012

Boyolali Stop Potong Sapi Betina

BOYOLALI–Pemkab Boyolali terus menyosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak memotong sapi betina. Langkah ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan reproduksi sapi di Boyolali. Hal ini seiring adanya aturan pembatasan impor sapi pada 2014.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Darsono mengatakan, cara ini untuk mengantisipasi adanya pembatasan sapi impor maksimal 30%. Menurutnya, pembatasan ini berdampak pada ketersedian daging sapi nasional yang harus bisa mencukupi kebutuhan sendiri.
“Jawa Tengah mempunyai peranan sangat penting sebagai pemasok daging sapi nasional. Salah satunya adalah Boyolali ini,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (28/8/2012).
Ia menjelaskan, Boyolali menyuplai kebutuhan daging sapi ke berbagai daerah terutama ke Jakarta. Pasalnya, Jawa Tengah termasuk Boyolali merupakan produsen sapi pedaging yang menjadi andalan di tingkat nasional. Lebih lanjut ia memaparkan, data populasi ternak sapi Boyolali semester pertama tahun 2012 yakni, populasi sapi potong sebanyak 97.856 ekor.
Sementara populasi sapi perah mencapai 86.997 ekor. Sedangkan pemotongan dan produksi sapi potong pada semester pertama 2012 mencapai 19.014 ekor (RPH Pemkab). Pemotongan di luar RPH mencapai 3.201 ekor. Jumlah ini menghasilkan sebannyak 4.883ton atau 200kg daging/hari. “Besarnya pemotongan hewan ternak ini tidak mengambil semua populasi sapi dari Boyolali. Sebagian hewan ternak yang dipotong berasal dari luar daerah,” paparnya.
Read More..

Transfer Embrio Bantu Perbanyak Keturunan Sapi

KOMPAS.com - Beragam cara untuk mengembangkan peternakan sapi potong dan sapi perah dilakukan antara lain lewat perbaikan kualitas genetik. Namun, langkah tersebut seringkali terhambat karena sulitnya memperoleh anakan kualitas unggul. 

Salah satu kendala adalah hambatan perbanyakan betina kualitas unggul. Secara alami, seekor induk hanya mampu menghasilkan satu ekor anak dalam setahun atau rata-rata hanya mampu menghasilkan anak yang berkualitas kurang dari 8 ekor sepanjang hidupnya. Separuh anak biasanya pejantan. 

Menghadapi kendala itu, teknologi Transfer Embrio (TE) bisa menjadi solusi.  TE ialah suatu proses mengambil (flushing) embrio dari uterus sapi donor yang telah diovulasi ganda (superovulasi) dan memindahkannya ke uterus sapi resipien (penerima) dengan  menggunakan metode, peralatan dan waktu tertentu. 

Teknologi ini merupakan generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah inseminasi buatan (IB) yang paling sering diterapkan pada ternak sapi. Program TE melalui beberapa tahapan, yaitu pemilihan sapi donor dan resipien, sinkronisasi birahi, superovulasi, inseminasi, koleksi embrio, penanganan dan evaluasi embrio, transfer embrio ke resipien sampai pada pemeriksaan kebuntingan dan kelahiran. 

TE memiliki kelebihan dibandingkan IB. Hanya diperlukan waktu satu generasi (9 bulan) untuk menghasilkan bibit murni (pure breed) lewat TE. Sementara, target yang sama memerlukan waktu 15 tahun jika dilakukan lewat proses IB.

Aplikasi TE dapat memberikan peningkatan perkembangan ternak bibit unggul baik dari sisi pejantan maupun sisi betina. Selain itu, TE juga mengurangi biaya transportasi penyebaran bibit unggul serta mengurangi resiko penyebaran penyakit menular. Teknologi ini merupakan dasar bioteknologi dalam mendukung rekayasa embrio yang lebih tinggi dibidang reproduksi ternak. 

TE memiliki manfaat ganda karena selain dapat diperoleh keturunan sifat dari kedua tetuanya juga dapat memperpendek interval generasi sehingga perbaikan mutu genetik ternak lebih cepat diperoleh.

Diawal tahun 1990-an, Puslit Bioteknologi - LIPI bekerjasama dengan Peternakan Tri “S” Tapos telah berhasil mengembangkan penelitian dan mengaplikasikan teknologi TE pada sapi potong dan sapi perah. 

Sejak tahun 1995 embrio beku sapi perah mulai disebar ke peternak di Bogor, Lembang dan Garut dalam program bantuan Bapak Presiden (Banpres). Tahun 1997 dimulai program membuat sapi unggul jenis "Brangus" khususnya daerah Indonesia Timur (Lombok, NTB), setelah itu aplikasi TE berkembang secara meluas di Sulawesi dan Sumatera. 

Saat ini produksi embrio dapat mencapai 30 - 50 embrio/koleksi, tetapi rata-rata hanya sekitar 5−10 embrio/koleksi yang layak untuk ditransfer atau dibekukan. 

Dengan demikian, seekor sapi donor dapat menghasilkan keturunan lebih dari 25 ekor per tahun. TE memungkinkan rekayasa hingga mendapatkan anakan kembar identik dalam jumlah banyak ataupunlewat kloning serta jenis kelamin
Read More..