Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

13 Oktober 2012

Lebaran Qurban, Kebutuhan Sapi Naik Hingga 10 Persen

Surabaya (beritajatim.com) - Semakin meningkatnya perekonomian Jatim membuat kebutuhan hewan qurban dalam perayaan Idul Adha tahun ini pun meningkat hingga 10 persen. Jika kebutuhan sapi qurban tahun lalu sekitar 25 ribu ekor maka tahun ini Dinas Peternakan Pemprov Jatim sudah menyediakan sedikitnya 28 ribu ekor. Sedangkan kebutuhan kambing meningkat menjadi 380 ribu ekor. "Hari biasanya kebutuhan sapi di Jatim hanya sekitar 1.400 ekor dan kebutuhan harian kambing sekitar 3 ribuan ekor tetapi di saat hari raya qurban kebutuhannya meningkat cukup tajam. Tak hanya jumlah pemesan yang banyak, harga pun juga ikut naik," beber Maskur, Kepala Kantor Dinas Peternakan Jatim, Senin (8/10/2012). Kenaikan harga itu pun sudah terjadi sejak awal bulan ini, dimana harga daging sapi yang biasanya Rp 25 ribu hingga 27 ribu per Kg atau sekitar Rp 10-12,5 juta per ekor sapi. Namun kini meningkat menjadi Rp 29 ribu sampai Rp 32 ribu atau sekitar Rp 12,5-15 juta per ekor sapi. Tak hanya sapi saja, daging kambing juga mengalami kenaikan dari Rp 30 ribu per Kg atau Rp 750 ribu per ekor kini menjadi Rp 31-35 ribu per Kg atau Rp 1,3 -1,5 juta per ekor. "Lonjakan harga tertinggi akan terus terjadi hingga H-7 mendatang. Hal itu disebabkan karena 80 persen ternak yang dijual saat qurban adalah milik peternak kecil, hanya 20 persen saja yang peternak besar. Sedangkan kecendrungan peternak kecil, akan menahan dulu sapinya sebelum harganya benar-benar tinggi," jelas Maskur. Namun secara keseluruhan Maskur menjamin stok sapi maupun kambing atau domba di Jatim aman, mengingat saat ini jumlah sapi di Jatim yang disediakan sekitar 148.500 ekor dari total populasi 4,7 juta sapi. 
Saat ini jumlah sapi yang sudah diserap oleh pasar baru sekitar 80 ribu ekor sapi, jadi stok yang tersedia cukup banyak. "Stok ini juga kami gunakan untuk memenuhi permintaan sapi didaerah lain seperti Jawa Tengah, Kalimatan, Banten dan DKI Jakarta yang setiap bulan minimal mengimpor 10 persen sapi dari kebutuhan kami di Jatim ini," akunya. Dikatakan untuk mencegah masuknya sapi lain dari luar daerah Jatim yang dikhawatirkan membawa penyakit menular selama lebaran Qurban atau Idul Adha, Maskur telah membentuk tim pemantauan khusus. Terutama di kawaasan perbatasan seperti Banyuwangi, Ngawi, dan Tuban. "Kami juga melakukan pengawasan kesehatan untuk hewan qurban sebelum dan sesudah disembelih sehingga masyarakat terjaga dari ancaman penyakit menular ternak sapi maupun kambing,"tandasnya.[rea/ted]