Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

29 Juni 2012

Cacingan dan Pengobatan cacingan pada ternak dengan bahan ALAMI

CACINGAN (HELMINTHIASIS)
PADA TERNAK

Perkembangan dunia peternakan di Indonesia didukung oleh berbagai hal salah satunya adalah dari aspek kesehatan ternak.  Dimasyarakat permasalahan-permasalahan kesehatan ternak merupakan permasalahan yang umum dihadapi oleh peternak. Permasalahan-permasalahan itu antara lain adanya penyakit infeksius, penyakit metabolik (karena permasalahan pakan) ataupun permasalahan cacingan. 
Cacingan adalah kumpulan gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh. Infeksi dapat meliputi pada daerah saluran pencernaan atau pada organ hewan. Di Indonesia banyak di temukan adanya permasalahan cacingan pada ternak khususnya yang menyerang organ Hati. Masalah cacingan pada ternak domba, kambing, dan sapi umumnya akan berdampak pada produktivitas ternak. Masalah ini bahkan dapat menjadi masalah utama yang harus segera diselesaikan karena menimbulkan berbagai macam kerugian baik secara klinis maupun ekonomis. Secara klinis infeksi cacing dapat menyebabkan penurunan bobot badan sekitar 20%, kehilangan cairan tubuh, penurunan daya tahan tubuh, bahkan dapat menyebabkan kematian ternak. Kecacingan ini bila dibiarkan akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.
Peternakan di Indonesia sebagian besar merupakan peternakan rakyat. Sistem manajemen peternakannya masih dikelola secara tradisional. Sistem ini mengakibatkan timbulnya berbagai macam infeksi penyakit contohnya cacing. Infeksi cacing dapat terjadi akibat sanitasi dan kebersihan kandang yang kurang baik. Kondisi lingkungan  turut mempengaruhi infeksi cacing pada ternak ruminansia. Kelembaban udara yang tinggi dapat menyebabkan populasi cacing tinggi karena kondis tersebut sangat disukai oleh cacing. Kondisi tersebut juga sangat cocok sebagai tempat pertumbuhan siput sebagai hewan vektor untuk cacing pada ternak. Berbagai macam faktor tersebut wilayah Indonesia menjadi daerah yang cukup rentan terhadap infeksi cacing pada ternak.
Ada beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi ternak, antara lain adalah Haemonchus contortus, Fasciola sp, Toxocara vitulorum, Oesophagostomum sp, Bunostomum sp, Trichostrongylus sp, Moniezea, dan masih banyak lagi jenis cacing yang dapat menginfeksi ternak. Umumnya infeksi cacing menyerang pada saluran pencernaan dengan kondisi hewan yang masih muda. Misalnya, Haemonchus contortus merupakan cacing nematoda gastrointestinal yang penting pada ternak ruminansia kecil yaitu domba, dan kambing (Qadir, 2010).
Gejala Klinis- Diare profus (terus-menerus)
- Feses lembek sampai encer, berlendir dan disertai keluarnya segmen-segmen cacing dari
lubang anus
- Anoreksia (nafsu makan berkurang)
- Penurunan berat badan, penurunan kualitas daging, penurunan produktivitas ternak
sebagai tenaga kerja pada ternak potong dan kerja
- Bulu kasar, kusam, kaku dan berdiri.

 

Siklus hidup dari cacing umumnya sama, ternak biasanya terinfeksi telur cacing yang masuk ke dalam tubuh bersama dengan makanan. Di dalam tubuh, cacing kemudian berkembang biak. Setiap jenis cacing biasanya menyerang organ yang berbeda-beda. Ada yang menyerang dan menetap di saluran pencernaan namun ada juga yang bermigrasi ke organ tubuh. Cacing dewasa dalam tubh ternak akan berkembang biak dan menghasilkan telur. Telur ini kemudian akan dikeluarkan lagi melalui feses dan melanjutkan siklua hidupnya kembali.

Cara Pengobatan

Pemberian obat cacing harus dilakukan secara rutin. Tingginya obat cacing dapat disiasati dengan penggunaan obat-obatan tradisional sebagai alternative pengobatan pengobatan infeksi cacing yaitu dengan menggunakan tanaman-tanaman yang dengan mudah didapatkan di sekitar peternakan sapi serta mudah pula pengolahannya. Tanaman-tanaman yang dimaksud antara lain daun/getah pepaya, bawang putih, pinang, kulit nanas dan mengkudu. Pengobatan secara teratur biasa dilakukan dengan pemberian obat-obatan anthelmintik seperti albendazol dan oxbendendozol.
a. Bahan-bahan- Biji lamtoro kering 20 gram
- Temu hitam 1 rimpang
- Tempe busuk 2 potong
- Terasi 1 jari
- Garam halus 1 sendok makan
Cara Membuat :
- Goreng biji lamtoro jangan sampai hangus
- Tumbuk halus temu hitam, tempe busuk, dan terasi
- Campurkan semua bahan hingga merata, kemudian tambahkan air secukupnya.
Cara Pengobatan : Minumkan untuk mengobati seekor anak sapi.b. Bahan-bahan
- jengkol 2 buah
- Bawang putih 2 buah
Cara membuat
- Parut halus jengkol
- Haluskan bawang putih
- Campurkan kedua bahan tersebut dan tambahkan garam sedikit.
Cara Pengobatan : Minumkan untuk mengobati seekor sapi (Liptan BIP Irian Jaya).c. Getah Pepaya
- Buah pepaya muda yang masih menggantung di pohon ditoreh membujur sedalam 1-5 mm dengan jarak torehan 1-2 cm
- Pada tempat torehan, getah yang keluar ditampung dengan wadah dari plastik yang diikatkan pada buah pepaya dengan selotip
- Tiap 100 ml getah yang tertampung ditambah dengan 2 tetes larutan Natrium Bisulfit 30% untuk mencegah oksidasi
- Jemur dibawah sinar matahari atau oven pada suhu 30-60oC sampai kering
- Getah yang sudah kering dihaluskan menjadi serbuk
- Serbuk getah pepaya dicampur dengan air dengan perbandingan 1:5
Cara Pemberian:Larutan tersebut diminumkan atau diberikan lewat mulut menggunakan selang yang langsung ditujukan ke rumen Dosis untuk ternak : 1,2 gram/kg BB, setiap minggu 3 kali pemberiand. Bawang Putih
Khasiat bawang putih sebagai obat cacing sudah tidak diragukan lagi, terutama untuk melawan infestasi cacing klas nematoda. Keuntungan lainnya adalah adanya kandungan antibiotika alami yang cukup aman dan tidak meninggalkan residu pada ternak sehingga dapat pula digunakan pada hewan yang masih muda. Cara Pembuatan:
- 2-3 siung bawang putih segar dihancurkan/ditumbuk dan perasannya langsung diminumkan ke ternak, atau bisa juga dicampur dengan konsentrat.
- Dapat juga digunakan daun bawang putih yang ditumbuk dan atau diberikan langsung ke ternak.

Cara Pencegahan :
1. Pemberian ransum/makanan yang berkualitas dan cukup jumlahnya
2. Menghindari kepadatan dalam kandang
3. Memisahkan antara ternak muda dan dewasa
4. Memperhatikan konstruksi dan sanitasi (kebersihan lingkungan)
5. Menghindari tempat -tempat yang becek
6. Menghindari pengembalaan yang terlalu pagi
7. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara teratur

Untuk Pengobatan yang lebih Bagus, datangi Outlet Wahyu Utama dan belilah Vermix (obat cacing khusus ternak).

artikel asli Bumi Peternakan Wahyu Utama
drh. Ike Yuniarni (dokter hewan alumni airlangga)