Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

8 September 2012

Harga Sapi Naik Jelang Idul Adha


PROBOLINGGO - Sekitar satu setengah bulan menjelang Idul Adha, harga sapi potong terus naik sekitar Rp 2 juta/ekor. Kenaikan itu diduga karena sebagian peternak dan pedagang sengaja ‘menyimpan’ sapi, menunggu harga lebih tinggi.
Pedagang di sejumlah pasar hewan di Probolinggo mengakui, pasokan sapi-sapi dari desa-desa terus berkurang. “Jumlah pasokan sapi dari desa-desa berkurang sejak sekitar dua minggu ini. Sisi lain, permintaan sapi semakin banyak,” ujar Sumali, pedagang sapi di Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jumat (7/9) pagi tadi.
Sumali menambahkan, biasanya setiap Sabtu, Pasar Hewan Wonoasih dijejali sekitar 5.000 sapi. “Sekarang ini setiap hari pasaran tinggal separonya,” ujarnya.
Karena pasokan sapi berkurang, harga hewan ternak itu pun melonjak hingga sekitar Rp 2 juta/ekor. Sumali mencontohkan, sapi ukuran sedang yang sebelumnya Rp 4,3 juta naik menjadi Rp 4,7 juta. “Nanti saya jual ke jagal Rp 5 juta, untung sedikit gak apa-apa, yang penting rejeki mengalir,” ujarnya.
Sugan, pedagang sapi lain di Pasar Hewan Wonoasih juga mengakui, tren kenaikan sapi potong menjelang Idul Adha. “Saat Lebaran (Idul Fitri, Red.) harga sapi sudah naik, apalagi saat Lebaran Besar (Idul Adha, Red.) jelas tambah naik,” ujarnya.
Di hari-hari biasa, khusus Kota Probolinggo, sekitar 10 ekor sapi disembelih. “Saat Lebaran lalu, sehari bisa 30 ekor sapi yang disembelih. Saat Hari Raya Qurban, ratusan sapi disembelih,” ujar Sugan.
“Kalau kebutuhan sapi banyak, ya jelas harganya ikut naik,” ujar Tamin, pedagang  sapi asal Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Dikatakan harga sapi terus naik sekitar Rp 1,5-2 juta/ekor menjelang Idul Adha.
Setiap dua minggu sekali, Tamin mengaku, bisa menghimpun sekitar 500 ekor sapi. Sapi-sapi itu kemudian dikirim ke luar kota di antaranya ke Jakarta. ”Sekarang agak susah mendapatkan 500 ekor sapi dalam dua minggu, soalnya pasokan sapi dari desa-desa berkurang,” ujarnya.
Tamin memprediksi harga sapi potong terus naik hingga Idul Adha. ”Tidak tahu lagi kalau pemerintah tiba-tiba mengimpor sapi potong dari Australia, bisa-bisa harga sapi langsung anjlok,” ujarnya.

Peternak Senang    
Kenaikan harga sapi potong disambut gembira para peternak di Probolinggo. ”Selama dua tahun harga sapi lokal tidak pernah naik. Kalau kemudian naik, ya peternak seperti saya senang,” ujar Rudi, peternak sapi di Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.
Rudi mengaku, sudah blusukan di tiga pasar hewan di Kabupaten Probolinggo yakni, Pasar Maron, Pasar Leces, dan Pasar Banyuanyar. ”Harga sapi di tiga pasar hewan itu naik terus. Bahkan sapi anakan pun juga naik sekitar Rp 500-750 ribu per ekor,” ujarnya.
Pemilik 25 sapi jenis Peranakan Ongole (PO) itu juga mengaku, menyimpan dulu ternaknya. ”Nanti beberapa hari menjelang Idul Adha, saat harga sapi melambung, sapi-sapi saya jual,” ujarnya.
Naiknya harga sapi juga melegakan Hasan, peternak sapi di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. ”Saya senang harga sapi terus naik. Kalau harga sapi anjlok, peternak disuruh makan apa?” ujarnya.
Hasan mengaku punya pengalaman pahit ketika harga sapi lokal jeblok. Saat itu ia membeli beberapa ekor sapi seharga Rp 5 juta/ekor. Setelah dipelihara sekitar setahun, begitu dijual ternyata harganya Rp 4 juta/ekor.
Kini, Hasan sengaja tidak segera menjual 5 ekor sapinya karena menunggu harga puncak. ”Insya Allah, menjelang Idul Fitri, juga saat Hari Raya Qurban nanti harga sapi bisa mahal,” ujarnya.
Terdongkraknya harga sapi lokal dibenarkan Kepala Dinas Peternakan Kab. Probolinggo, Ir M. Zaini. “Hukum ekonomi, saat permintaan banyak, harga sapi naik,” ujarnya.
Kenaikan sapi lokal pun disambut gembira para peternak sapi di Probolinggo. Apalagi Probolinggo dikenal sebagai gudangnya sapi PO. ”Sapi lokal saja populasinya sekitar 134.000 ekor. Kalau secara keseluruhan termasuk sapi hasil inseminasi buatan (IB) dan sapi impor jenis limousin, simental, dan lain-lain sekitar 380.000 ekor,” ujarnya.
Setiap tahun, Kabupaten Probolinggo memasok 21.000 sapi PO ke Jakarta. Setiap hari, puluhan sapi potong dikirim dengan truk ke Jakarta.
Ditanya apakah tren kenaikan harga sapi ini akan terus berlanjut, Zaini mengatakan, tergantung kebijakan pemerintah pusat. ”Kalau tiba-tiba keran impor sapi hidup dari Australia dibuka terlalu besar, ya alamat harga sapi lokal bakal jeblok lagi,” ujarnya. isa