Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

15 Oktober 2012

Lebih Cerah dengan Showroom Sapi

BARRU, FAJAR -- 
Pengembangan sapi bali di Kabupaten Barru terus dipacu. Populasi sapi bali di daerah ini mencapai 54 ribu ekor dan ditargetkan pada 2015 mencapai 57 ribu ekor. Kabupaten Barru saat ini menjadi sentra pengwilayahan sapi bali di Sulsel. Dalam mendorong percepatan pengembangan peternakan sapi di Barru, pemkab menurut Kadis Peternakan Barru, HA Amin Manggabarani, Senin, 15 Oktober, dibangun show room sapi di sejumlah kecamatan. Show room sapi ini tidak sekadar menjadi pusat transaksi pemasaran sapi. Namun fungsinya akan lebih menyeluruh hingga ke masalah kesehatan hewan. Keberadaan show room sapi, katanya, mulai membuka mata masyarakat yang selama ini hanya memelihara sapi seadanya. Keberadaan show room sapi ini memberi informasi lebih cepat kepada masyarakat terkait pola-pola pengembangan sapi yang lebih baik. “Masyarakat sudah mulai melihat potensi peternakan sapi lebih cerah,” katanya. Saat ini jumlah kelompok peternak sapi terus berkembang, bahkan sudah mencapai 36 kelompok, itu belum termasuk kelompok yang didanai APBN. Banyak program yang dilakukan selama ini untuk mendukung pengembangan peternakan sapi, antara lain bagaimana menyelamatkan betina produktif. Sukses mengembangan ternak dengan pendekatan langsung ke masyarakat, ujarnya, saat ini Barru sudah banyak dilirik daerah lain. Sudah beberapa daerah yang datang ke Barru untuk tukar pendapat terkait pengembangan sapi bali. “Kami selalu terbuka terkait pola-pola pengembangan, dan kami kerja sama dengan semua stakeholder termasuk pihak kepolisian untuk keamanan peternakan kita,” katanya. Sementara Kabid Produksi Dinas Peternakan Barru, A Muhammad Nur, Senin, 15 Oktober mengatakan, intensifikasi dan pemberdayaan peternakan sapi bali sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Jika selama ini warga yang memelihara sapi hanya melihat sebagai pekerjaan sambilan, kini mulai serius menangani ternak sapinya. Selama ini masyarakat menganut sistem lepas ternak, sekarang sudah mulai bergeser dengan sistem kandang. Pengandangan sapi jauh lebih baik karena mudah dilakukan pemantauan dan informasi mengenai kondisi sapi lebih akurat. Bahkan dengan show room sapi nantinya, seluruh data ternak sapi di Barru mudah diakses. Dengan demikian, makin terbuka peluang untuk membangun pengembangan ternak lebih besar lagi. Pengusaha yang butuh sapi sudah makin mudah memperoleh informasi dan data mengenai populasi sapi di Barru. “Kita juga terus mendorong warga untuk fokus pada pembibitan sapi,” katanya. Dengan intensifikasi ternak sapi di Barru makin mempercepat peningkatan populasi dan memberi dukungan kesehatan sapi lebih terarah. Bahkan saat ini sudah ada yang namanya inseminasi buatan.(rus/ars)