Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

1 September 2012

Rumput Sulit Didapat, Harga Pakan Ternak Mahal


 
BLORA, suaramerdeka.com- Musim kemarau tak hanya berdampak pada susahnya warga Blora mendapatkan air bersih. Sebagian besar peternak sapi dan kambing juga mengalami kesulitan memperoleh pakan ternak seperti rumput maupun jerami.
Pasalnya rumput telah mengering, sedangkan jerami susah diperoleh lantaran sebagian besar petani tak lagi bercocok tanam padi seiring ketiadaan air irigasi.
Maka tidak mengherankan harga pakan ternak melambung. ‘’Seikat jerami kami jual Rp 10.000. Dulu Rp 7.500. Itu sudah tergolong cukup murah,’’ ujar Sarni, salah seorang penjual jerami di jalan Blora-Cepu di Desa Jiken Kecamatan Jiken, Sabtu (1/9).
Untuk mendapatkan pakan berupa jerami tersebut ia harus keluar Blora, diantaranya ke Ngawi, Bojonegoro Jawa Timur maupun ke Sragen. Bersama sejumlah rekannya ia urunan menyewa truk untuk mengangkut jerami dari Ngawi. ‘’Di sana harga jerami satu truknya sekitar Rp 300 ribu,’’ katanya.
Suradi salah seorang penjual jerami mengemukakan dengan modal satu juta lebih, ia kulakan jerami ke sejumlah daerah di Jatim. Biaya tersebut antara lain untuk sewa truk dan ongkos pekerja. Dalam satu rit pengangkutan truk, berisi sekitar 180 ikat jerami. ‘’Harga satu ikat jerami Rp 10.000 itu cukup stabil sebulan terakhir,’’ tuturnya.
Satu ikat jerami diperkirakan hanya cukup untuk pakan selama dua hari, itupun harus ditambah dengan pakan jenis lainnya. ‘’Biasanya harganya akan naik lagi jika kemarau terus berlangsung,’’ tandasnya.
Bagi sebagian pemilik sapi di Blora, datangnya musim kemarau telah diantisipasi dengan mengumpulkan jerami saat panen tiba sebelum kemarau. Tumpukan jerami ditempatkan di depan rumah maupun di sekitar kandang sapi. Meski begitu, lantaran musim kemarau sudah berlangsung cukup lama, stok jerami menjadi habis. Mereka pun terpaksa beli jerami.
‘’Biasanya kami ikut kulakan juga kalau punya uang. Tapi kalau tidak punya uang, terpaksa kami beli eceran di pinggir jalan. Harganya cukup mahal, tapi bagaimana lagi. Sapi kami butuh makan,’’ ujar Tarno, pemilik empat sapi di Desa Sambong Kecamatan Sambong Blora.
( Abdul Muiz / CN34 / JBSM )