Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

31 Agustus 2012

Tembus Harga Tertinggi, Daging Sapi Susah Turun

Kenaikan harga terlalu tinggi sehingga berdampak negatif bagi masyarakat.

Harga daging sapi saat Lebaran 2012 merupakan harga tertinggi selama empat tahun terakhir ini. Akibatnya, menurut Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Satria Hamid Ahmadi, harga susah kembali ke angka normal.

Pada 2009, periode menjelang lebaran, harga daging sapi berada pada kisaran Rp50.000-65.000 per kilogram, lalu naik. Pada periode yang sama di 2010, harga sedikit naik, yakni Rp55.000-70.000 per kilogram.

Pada 2011, harga naik mencapai Rp65.000-80.000 per kilogram. Pada 2012 di periode yang sama harga daging sapi di Jakarta mencapai Rp90.000-110.000 per kilogram.

Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, berdasarkan pantauan KDS, harga daging sapi pekan ini tercatat masih cukup tinggi dengan kisaran Rp80.000-Rp90.000. Padahal, sambung dia, seharusnya harga sudah bisa kembali normal dengan Rp65.000-70.000 per kilogram.

Dengan harga daging sapi saat ini, Sarman menilai, jauh dari kemampuan daya beli warga Jakarta. Peningkatan tajam harga daging sapi ini, menurutnya, sudah sesuai dengan prediksinya empat bulan lalu.

"Kenaikan sangat tinggi ini dikarenakan persediaan daging sapi yang tidak mencukupi. Akibatnya, warga banyak beralih ke daging ayam yang menimbulkan lonjakan permintaan kepada daging ayam dan harganya menjadi sangat tinggi mencapai Rp50.000 per ekor," kata Sarman, Jakarta, hari ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia Thomas Sembiring mengatakan, pada 2012 kenaikan harga yang terjadi terlalu tinggi, dan menimbulkan dampak negatif pada masyarakat.

"Padahal, pada awal bulan puasa, Kementerian Pertanian menjanjikan harga sapi paling tinggi berada pada kisaran Rp80.000, karena stok daging dikatakan aman. Tapi terbukti, harga melejit tinggi," ujarnya.

Menurut Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Satria Hamid Ahmadi, kondisi terakhir harga daging sapi per 31 Agustus tercatat masih mengalami kenaikan 20-30 persen dari harga normal. Terlihat dari harga jenis daging rendang di pasar modern Rp79.900-129.900 per kilogram, daging semur Rp78.900-129.900, daging sengkel Rp78.900-99.900, daging top-side  Rp103.900-129.900, daging inside Rp99.900, dan daging gandik  Rp98.900-134.000.

"Kami sulit memprediksikan kapan harga bisa kembali normal. Dengan melihat kondisi harga daging sapi saat ini yang masih cukup tinggi, maka peluang untuk turun dan kembali normal sangat  sulit. Tuntutan kami kepada pemerintah adalah dengan pemenuhan infrastruktur yang sesuai, dengan penyediaan rumah potong hewan (RPH) yang modern. Kalau bisa ada RPH dibangun di Jakarta, maka lebih bagus lagi,” harapnya.