Kondisi tanah
Untuk membangun kandang temak sapi sebaiknya dipilih lokasi yang berupa lahan terbuka dan tidak tertutup bangunan atau pepohonan. Lokasi kandang dipilih dengan kemiringan relatif landai dan tidak terdapat banyak gundukan atau berlubang-lubang. Lokasi peternakan dengan permukaan yang landai akan menguntungkan karena memiliki akses yang memadai terhadap jalan besar sehingga memudahkan keluar masuknya kendaraan yang mengangkut keperluan peternakan. Lokasi peternakan yang landai juga memudahkan akses menuju sungai atau saluran drainase untuk pembuangan kelebihan air dari kolam pengolahan
Memilih Lokasi Kandang yang Sesuai Letak yang Strategis
 |
|
Letak yang strategis
Peternakan sapi akan ideal jika dibangun tidak jauh dari areal persawahan, perladangan, atau perkebunan. Di tempat itu, kegiatan pertanian dan peternakan dapat saling menunjang. Ternak dapat memanfaatkan sisa hasil pertanian yang berupa jerami dan dedak, sedangkan tanaman dapat memanfaatkan limbah kandang, seperti kotoran dan air kencing, sebagai pupuk. Lokasi peternakan juga harus memiliki sumber air bersih, baik berupa sumur permukaan atau sumur bor. Air ini digunakan sebagai sumber air minum, pembuatan pakan, membantu dalam proses pengomposan, dan membersihkan areal kandang. Lokasi kandang sebaiknya cukup jauh dari tempat pemukiman agar bau dan limbah peternakan tidak mengganggu penghuni pemukiman. Jarak kandang dari tempat pemukiman minimum 50 m. Apabila jaraknya terlalu dekat sebaiknya dibangun barrier (tembok pembatas) atau pagar tanaman yang pertumbuhannya rapat sebagai peredam angin. Tembok setinggi 3 m sebagai peredam angin pengaruhnya setara dengan jarak 50 m.
Tempat peternakan sebaiknya juga dibangun tidak jauh dari jalan raya untuk memudahkan transportasi. Sarana jalan tersebut dapat dilalui truk atau setidaknya dapat dilalui ternak. Dengan dekatnya jarak lokasi peternakan dengan jalan raya akan menghemat biaya produksi. Untuk peternakan skala besar, perlu disediakan lahan lapang yang digunakan sebagai tempat untuk menaikkan atau menurunkan sapi, pakan, atau sarana peternakan yang lain. Lahan tersebut juga digunakan untuk penjemuran jerami. Selain dengan memperhatikan lokasi yang berdekatan dengan sumber pakan dan jalan raya, kandang ternak juga dibangun berdasarkan ikiim atau ketinggian tempat yang sesuai.
Oleh karena di dataran rendah dan dataran tinggi suhunya berbeda maka bentuk kandang di kedua dataran tersebut berbeda pula. Bangunan kandang di dataran rendah sebaiknya memiliki dinding yang lebih terbuka untuk ventilasi karena suhunya lebih panas dibandingkan di dataran tinggi. Pengaturan ventilasi sangat penting untuk dicermati. Apabila dinding kandang dapat dibuka dan ditutup maka sebaiknya pada siang hari dibuka dan pada malam hari ditutup. Pada malam hari dinding kandang sebaiknya ditutup karena suhu udara cenderung dingin dan tiupan angin lebih kencang sehingga dapat menyebabkan sapi masuk angin atau diare. Berkaitan dengan hal di atas maka kandang di dataran rendah dibangun lebih tinggi dibandingkan dengan kandang di dataran tinggi atau daerah pegunungan. Bangunan kandang yang dibuat tinggi akan berefek pada lancarnya sirkulasi udara di dalamnya. Di daerah dataran tinggi, bangunan kandang cenderung dibuat lebih tertutup. Tujuannya agar suhu di dalam kandang lebih stabil dan hangat.
Keberadaan pepohonan di lokasi peternakan sebagai windbreak (pemecah angin) sangat diperlukan karena di lahan terbuka pengaruh angin sangat kuat. Tiupan angin yang keras akan merugikan karena dapat merusak bangunan dan mengganggu kesehatan temak. Selain sebagai pemecah angin, pepohonan di sekitar lokasi peternakan juga berfungsi sebagai pembatas dan penyaring bau, debu, serta kebisingan.