Kandang tunggal adalah kandang yang hanya terdiri dari satu ruangan atau bangunan dan hanya digunakan untuk memelihara satu ekor temak saja. Kondisi kandang ini, yaitu terbuka di semua sisi. Apabila sapi yang dipelihara banyak, kandang tunggal dibangun berderet-deret membentuk suatu kumpulan. Satu kumpulan kandang untuk usaha penggemukan komersial biasanya terdiri 24 kandang tunggal. Kalau kumpulan kandang tunggal itu ada 4 kelompok maka disebut satu unit. Dengan demikian, satu unit kandang penggemukan terdiri dari 4 x 24 = 96 kandang tunggal.
Keuntungan menggunakan kandang tunggal untuk tempat penggemukan adalah ternak mudah jinak, tidak gampang sires, dan cepat pertumbuhan bobotnya. Keuntungan tersebut dapat tercapai kalau kondisi kandang memenuhi persyaratan kesehatan dan nyaman untuk kehidupan sapi. Untuk setiap satu ekor sapi PO yang digemukkan membutuhkan kandang tunggal seluas 3,75 m-. Kandang seluas itu dapat dibuat dengan ukuran panjang 2,25 m, lebar 1 m, dan tinggi 2-2,5 m. Ukuran kandang tersebut dapat pula digunakan untuk penggemukan sapi jenis lain, seperti sapi bali, brahman cross, dan jenis sapi eropa.
Seperti persyaratan pada kandang secara umum, kandang penggemukan ini sangat ideal jika dibangun di tempat yang dekat dengan sumber air. Lantai kandang dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah di sekelilingnya dengan kemiringan 4-5 cm. Lantai kandang sebaiknya disemen agar tidak becek, mudah di- bersihkan, dan cepat kering ketika disiram air. Di belakang kandang dibuat saluran pembuangan untuk memudahkan pembuangan dan pembersihan kotoran. Untuk menciptakan kandang yang nyaman maka kondisi kandang penggemukan diusahakan tidak lembap atau dingin. Caranya, kandang harus memiliki ventilasi dan pertukaran udara yang nyaman, tetapi angin tidak langsung masuk ke kandang dan mengenai sapi pada waktu malam. Apabila dinding kandang terbuka maka dapat digunakan penutup dari plastik yang dapat dipasang dan digulung berdasarkan kebutuhan. Tak ada genangan air di dalam dan luar kandang.
Atap kandang penggemukan dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, tetapi yang umum digunakan adalah atap dari genting. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah atap dapat berfungsi untuk menghindari air hujan dan terik matahari serta menjaga kehangatan ruang kandang pada malam hari. Kerangka, tiang, dan dinding kandang dapat dibuat dari bahan yang sederhana sampai bahan yang mahal, seperti bambu, kayu, besi atau beton semen. Tiang kandang harus dibuat cukup kuat karena juga digunakan untuk mengikat temak. Untuk tiang kandang ini dapat dibuat dari kayu atau pipa besi. Apa pun bahan yang digunakan, kandang harus dapat berfungsi dengan baik, yaitu memberi kenyamanan bagi sapi yang dipelihara.
Selain itu, kelayakan ekonomisnya harus disesuaikan dengan tujuan usaha penggemukan tersebut. Di dalam kandang juga harus dilengkapi dengan tempat pakan dan minum dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah sapi yang digemukkan. Untuk tempat minum digunakan ember plastik hitam berukuran 20 liter. Tempat pakan comboran (dedak yang dicampur air) juga menggunakan ember plastik hitam berukuran 5-10 liter. Untuk jerami kering sebagai pakan utama cukup disebarkan di lantai di sepanjang lorong kandang. Tidak jauh dari kandang perlu disediakan tempat penam- pungan kotoran sebelum diolah menjadi pupuk. Kotoran padat dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi 25-50 kg. Selanjutnya kantong plastik tersebut dikumpulkan di salah satu sudut lokasi penggemukan sapi yang masih kosong.
Sumber : B. Sarwono, Harianto Bimo Arianto, 2001, Penggemukkan Sapi Potong Secara Cepat, Jakarta : Penebar Swadya,