Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

14 Juni 2012

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN SEBAGAI PUPUK KANDANG MELALUI FERMENTASI MIKROBA bio-fermentor

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN
SEBAGAI
PUPUK KANDANG MELALUI
FERMENTASI
MIKROBA bio-fermentor

Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan peternakan beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan, hal ini tidak terlepas antara lain kemajuan tehnologi bidang peternakan, iklim usaha yang kondusif, bimbingan instansi terkait, dan tingkat pendapatan masyarakat yang dapat mendorong daya beli produk peternakan.
Seiring dengan perkembangan usaha peternakan tersebut diatas, terjadi pula beberapa kendala / permasalahan yang mengikutinya. Apabila permasalahan yang terjadi tidak cepat diatasi, maka akan dapat mengganggu perkembangan peternakan dimasa mendatang, bahkan bisa meresahkan masyarakat secara umum.
Tujuan
Program ini dibuat bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat kotoran ternak dengan menggunakan Tehnologi Fermentasi Mikroba (BIO-FERMENTOR) yang dijadikan sebagai PUPUK KANDANG yang berkualitas.
PERMASALAHAN
A. Pencemaran Lingkungan
Kita sebagai manusia yang hidup di abad ke 21 ini telah berada pada lingkungan dengan tingkat pencemaran lingkungan yang cukup tinggi. Baik itu dilingkungan tanah, air, dan udaranya. Pencemaran itu timbul akibat dari rusaknya ekologi karena kita telah lupa dalam memelihara dan mengelola sistem itu sendiri. Penyebab rusaknya sistem ekologi dan pencemaran lingkungan adalah cukup banyak dan komplek. Diantara sekian banyak penyebab tersebut adalah akibat dari kotoran ternak yang selama ini belum atau kurang dimanfaatkan secara optimal, sehingga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan manusia.
B. Kerusakan Tanah
Tanah merupakan tempat bertumpunya sebagian besar kehidupan di dunia, dengan asumsi bahwa apabila tanah yang kita jadikan tumpuan tersebut mengalami kerusakan maka perkembangan makhluk yang ada di atasnya terganggu kehidupannya.
Manajemen pengelolaan dan pemnfaatan tanah, air dan udara yang selama ini dilakukan masyarakat kurang memperhatikan faktor kelestarian lingkungan dan sumber daya alam yang ada, diantara faktor tersebut adalah :
1. Penebangan hutan yang tidak terkendali sehingga dapat menyebabkan erosi dan banjir.
2. Pemakaian pupuk kimia yang kurang seimbang dan berlebihan, dapat merusak struktur tanah.
3. Kurangnya pemakaina pupuk Organik (pupuk kandang) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tua.
4. Pembuangan limbah pabrik, bahkan digunakan sebagai pupuk tanaman yang tak terkendali menyebabkan kerusakan struktur tanah (pengalaman petani).
Lahan usaha tani yang baik kandungan bahan organik didalamnya sebaiknya diantara 4% s/d 10% selama ini petani kurang atau tidak pernah mengembalikan bahan organik dari sisa tanaman dan kotoran ternak kedalam tanah sebagai pupuk, sehingga produktivitas tanah semakin lama semakin turun.
C. Pemanfaatan kotoran ternak belum maksimal
Populasi ternak besar di Kabupaten Tuban kurang lebih 190.000 ekor, bila diasumsikan setiap ekor ternak menghasilkan kotoran 10 kg/hari, maka jumlah kotoran yang tersedia di Kabupaten Tuban sebesar: 1.900 ton/hari atau 57.000 ton/bulan atau 684.000 ton/tahun. Kotoran sebanyak itu belum terhitung kotoran dari ternak kecil dan unggas. Apabila kotoran tersebut diolah menjadi pupuk, maka dapat digunakan untuk sawah seluas 171.000 ha (asumsi penggunaan pupuk kandang  4 ton/ha).
Potensi sebesar itu selama ini masih belum banyak di manfaatkan secara optimal karena keterbatasan kemampuan baik pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani terhadap pengolahan limbah ternak.
Diakui atau tidak bahwa promosi atau usaha untuk memberikan ketrampilan bagaimana mengolah limbah menjadi pupuk, sangat kurang, disisi lain petani sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia, sikap mereka cenderung mengambil jalan pintas ingin praktis tanpa memperhitungkan akibat yang ditimbulkan.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Dari permasalahan yang terjadi selama ini ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, namun alternatif yang digunakan harus memenuhi syarat yaitu : MUDAH, MURAH, CEPAT, BERKUALITAS DAN KONTINYU.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, perlu diambil langkah-langkah kegiatan yaitu mengajarkan kepada masyarakat peternak/petani tentang bagimana mengolah kotoran ternak mejadi pupuk kandang yang berkualitas.
Upaya tersebut adalah:
1. Kotoran ternak dibuat pupuk kandang dengan proses Fermentasi sehingga tidak menimbulkan bau.
2. Proses pembuatan pupuk hanya memerlukan waktu 4 minggu sehingga tidak terjadi penumpukan kotoran.
3. Proses pembuatan dilaksanakan pada sentra-sentra peternakan sehingga tidak dapat mengurangi biaya tranportasi.
4. pupuk kandang dapat segera digunakan pada lahan pertanian.
5. Setiap saat dapat diproduksi oleh masyarakat tanpa melihat musim.
MANFAAT PUPUK KANDANG
Beberapa manfaat pupuk kandang hasil fermentasi adalah sebagai berikut:
1. Dapat melunakkan dan memperbaiki struktur tanah.
2. Mempermudah penyerapan unsur hara tanah sehingga tanaman menjadi subur dan dapat meningkatkan produksi.
3. Dapat menciptakan lapangan kerja baru melalui kelompok.
4. Mengurangi pemakaian pupuk kimia menjadi 30% dan mengalami penurunan pupuk kimia pada tahap berikutnya, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia (mengatasi kelangkaan pupuk kimia).
5. Pembuatan pupuk kandang Fermentasi tidak memerlukan pelatihan khusus.
KELEBIHAN PUPUK KANDANG HASIL FERMENTASI
Dibandingkan dengan pupuk kandang alami, pupuk kandang hasil Fermentasi mempunyai banyak kelebihan, antara lain:
1. MUDAH : Artinya cara pembuatan pupuk Organik ini tidak memerlukan keahlian khusus dan dapat dilakukan oleh peternak sendiri tanpa pelatihan.
2. MURAH : Artinya bahan-bahan yang digunakan tersedia cukup banyak dan harganya murah.
3. CEPAT : Artinya proses pembuatanya cukup memakan waktu 10 20 hari.
1. BERKUALITAS : Artinya pupuk kandang hasil Fermentasi sangat baik untuk mempertahankan kesuburan tanah dan ramah lingkungan.
1. KONTINYU : Artinya pupuk kandang Fermentasi dapat tersedia dengan jumlah yang cukup dan pada waktu kapanpun dibutuhkan.
CARA PEMBUATAN DAN APLIKASI PUPUK KANDANG FERMENTASI
1. Cara pembuatan pupuk kandang
1. Bahan yang disiapkan
Kotoran ternak 1.000 kg
BIO-Fermentor 1 ltr
Air bersih 1,5 ltr (secukupnya)
Gula/tetes 0,5 kg
dirigen kapasitas 20 ltr
Bak/timba pencampur
1. Cara Pembuatan
Larutkan gula/tetes kedalam air yang tersedia.
Masukkan bio-fermentor ke dalam air yang larutan gula/tetes.
Campurkan dan masukkan larutan tersebut dalam jurigen dan tutup.
Simpan larutan tersebut dalam suhu kamar selama satu hari semalam (24 jam).
Siramkan larutan tersebut pada kotoran yang akan digunakan sebagai pupuk (bila diperkirakan larutan kurang, sebelumnya dapat ditambahkan air bersih kedalam larutan yang sudah ada).
Kotoran yang telah dicampur dengan larutan tersebut disimpan dalam kantong atau dihamparkan setebal 30-50 cm, lalu tutup.
Tiap minggu kotoran kandang yang sudah disemprotkan larutan bio-fermentor dibalik dengan cangkul pada minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan terakhir minggu ke-4. Setelah pada minggu ke-4 pupuk kandang telah jadi dan dapat digunakan untuk pemupukan tanaman atau disimpan.

2.       Cara Aplikasi
Untuk aplikasi pupuk kandang pada tanaman padi dapat dilakukan 10 15 hari sebelum tanam dengan dosis 3 4 ton/ha.
Penggunaan pada tanaman keras (tanaman tahunan) dilakukan 2 kali setahun dengan dosis + 15 50 kg/pohon.
Penggunaan pada tanaman sayuran disebarkan pada lahan dengan dosis 2-3 genggam per meter persegi.

ANALISA PRODUKSI PUPUK KANDANG
A. Untuk membuat 2.000 kg pupuk kandang, yang dibutuhkan adalah :
1. Bio-FERMENTOR 2 lt Rp. 35.000,-
2. Tetes 2 lt Rp. 8.000,-
3. Dedak bekatul 25 kg @ Rp.1.000,- Rp. 25.000,-
4. Kantong sak 80 lbr @ Rp. 500,- Rp. 40.000,-
5. Jasa pengumpul (peternak) 80 sak
Limbah x Rp. 1.000,- Rp. 80.000,-
6. Tenaga naik/turun (bongkar muat) Rp. 30.000,-
7. Tenaga pengaduk Rp. 10.000,-
8. Angkutan Rp. 50.000,-
9. Packing (kemasan) Rp. 20.000,-
10. Lain-lain Rp. 15.000,-
Jumlah Rp. 313.000,-
Biaya total = 313.000 = Rp. 156,5/kg