Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

29 Juni 2012

Pengobatan Kudis (Scabies) Pada Kambing




Beberapa peternak menyebut penyakit scabies yaitu dengan penyakit gudig. Nama kedokteran yang lebih tepat adalah Sarcoptic Mange. Penyakit ini disebabkan oleh tungau parasit Sarcoptes scabiei. Jenis tungau ini masuk melalui kedalam jaringan kulit. Tungau ini mengakibatkan pembengkakan dan bintik-bintik yang disebabkan kalenjar rambut yang terhambat. Penyakit ini sering terjadi pada kambing muda, kambing yang sedang bunting dan kambing perah. Ada berbagai macam bentuk kudis, yaitu:
  1. Kudis ringan, ditandai dengan bintik-bintik kecil dan keras
  2. Kudis nanah, ditandai bintik-bintik besar yang didalamnya mengantung nanah. Biasa menyerang ambing kambing.
  3. Kudis tebal (kudis keket), menyerang mulai dari telinga dan kaki. Sulit untuk disembuhkan. Pada kasus yang pernah kami jumpai, telinga yang terserang kudis harus dipotong (amputasi).
Sarcoptes scabiei menyukai bagian tubuh yang jarang rambutnya, misalnya daerah telinga, tumit, sela paha dan ambing.
Gejala-gejala ternak kambing yang mengalami kudisan antara lain:
  • Hewan terlihat tidak tenang akibat rasa gatal dengan menggaruk atau menggosokkan pada benda keras. Rasa gatal tersebut timbul dari adanya allergen yang merupakan hasil metabolisme Sarcoptes scabiei. Selain itu, adanya aktifitas Sarcoptes scabiei misalnya berpindah tempat, juga dapat menyebabkan gatal.
  • Rambut rontok dan patah-patah akibat sering menggaruk pada bagian yang gatal. Adanya kerusakan kulit dengan tepi yang tidak merata disertai penebalan kulit (keropeng), kulit bersisik dan diikuti terjadinya reruntuhan jaringan kulit.
  • Nafsu makan hewan turun dan pada akhirnya akan diikuti penurunan berat badan sehingga hewan akan tampak kurus. Pada kasus yang berat dapat mengakibatkan kematian.

Pengobatan penyakit kudis pada kambing dapat dilakukan dengan injeksi (suntik) Ivermectin (Ivomec: merk dagang). Dosis yang diberikan umunya 1 ml untuk 20 kg bobot kambing. Pemberian dosis injeksi harus dikonsultasikan dengan dokter hewan. Injeksi diulang 10-14 hari kemudian dari injeksi yang pertama. Masa 10-14 hari adalah waktu yang diperlukan untuk sebuah telur tungau Sarcoptes scabiei yang mungkin masih tersisa untuk menetas. Ivomec umumnya dijual dalam kemasan 50 ml/botol.

Catatan: Ivomec tidak boleh diberikan kambing yang bunting karena dapat menyebabkan keguguran. Selain itu Ivomec baru bisa diberikan pada kambing diatas umur 2 bulan.
Selain pengobatan medis komersial, pengobatan tradisional dapat dilakukan. Beberapa pengobatan tradisional yang pernah dilakukan oleh masyarakat yaitu:
  • Untuk kasus ringan menggunakan oli bekas + belerang + minyak kelapa (minyak goreng), dimasak laku didinginkan.
  • Untuk kasus yang parah menggunakan 2 liter minyak goreng + Decis (obat serangga untuk tanaman / insektisida) 50 ml + oli bekas 50 ml. Pada kasus yang parah dimana kudis sudah menyerang seluruh tubuh kambing, ramuan ini diberikan 2 minggu (14 hari sekali). Dalam satu bulan kambing tersebut sembuh total dari kudisnya.

Penelitian lain menggunakan bahan yang berbeda untuk pengobatan tradisional dengan komposisi 97 ml oli bekas + 3 ml cuka 3% + 5 siung bawang merah. Masih banyak variasi bahan lainnya yang dapat dijumpai di internet atau buku.
Sebelum diobati ada baiknya kambing dimandikan dengan sabun sampai bersih. Setelah dimandikan kambing dijemur sampai kering. Ramuan diatas dioleskan atau diaplikasikan pada bagian yang terinfeksi. Hindari kontak dengan mata kambing. Setelah diobati hendaknya kambing diisolasi di kandang tersendiri.
Tentu saja penggunaan pengobatan dengan Ivomec lebih cepat daripada menggunakan cara tradisional. Namun setidaknya pengobatan tradisional memberikan alternatif untuk menggantikan ketiadaan Ivomec. Untuk kasus ringan, biaya pengobatan tradisional lebih murah dibandingkan Ivomec yang cukup mahal. Selain itu Ivomec memiliki pantangan-pantangan seperti yang telah dijelaskan diatas.
Sekalipun terdapat berbagai macam obat mengatasi kudis, mencegah lebih penting daripada mengobati.

Beberapa langkah pencegahan yang dilakukan peternak antara lain:
  • Menjaga kebersihan kandang dan peralatan. Bersihkan kandang kambing dari sisa-sisa makanan yang jatuh.
  • Hindari kambing dari air hujan. Jaga agar kandang tidak lembab.
  • Menjaga kebersihan kambing dengan memandikan ternak.
  • Isolasi dan observasi (karantina) kambing yang baru masuk.
  • Hindari memasukkan ternak terinfeksi kudis.
  • Segera isolasi dan obati kambing yang terinfeksi.
  • Menjaga kebutuhan pakan kambing agar tetap terpenuhi. Kambing etawa yang kurang konsumsi pakannya akan mudah terserang penyakit.


Artikel asli Bumi Peternakan Wahyu Utama
drh. Ike Yuniarni dan Sugeng Berenergy S.Farm., Apt