Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

7 Agustus 2012

Bulog Ingin Jadi Stabilisator Harga Daging Sapi

Jakarta - Perum Bulog mengaku siap untuk mengawal ketahanan pasokan beberapa komoditas strategis yang sering mengalami gejolak harga di masyarakat. Salah satu komoditas pangan itu antaralain daging sapi.

Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso menyatakan terdapat sekitar 5 komoditas strategis yang sering mengalami gejolak harga. Kelima komoditas yang masuk ke dalam bahan pangan itu seperti beras, gula, kedelai, minyak goreng, dan daging sapi.

"Kita mengamati perkembangan komoditas-komoditas strategis apa yang perlu jadi perhatian pemerintah, kita punya pandangan, kalau yang disebut pangan yang cukup strategis dan bergejolak adalah beras, gula, kedelai, minyak goreng, dan daging sapi," ujar Sutarto kepada detikFinance, Selasa (31/7/2012).

Menurut Sutarto, jika pemerintah berencana untuk menyerahkan tugas menjaga pasokan komoditas tersebut setelah beras, maka pihaknya akan siap. Pasalnya, Bulog memiliki jumlah gudang yang cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia dengan kapasitas sebesar 4 juta ton yang bisa digunakan untuk memasok kelima bahan pangan itu.

"Gudang kita hampir 4 juta ton, beras ini berputar terus, dari produsen lalu disalurkan ada yang ke raskin, jadi ada gudang yang kosong karena ada juga daerah yang tidak produksi beras, jadi tinggal jalan saja," ujarnya.

Menurut Sutarto, untuk daging sapi diperlukan perlakuan khusus karena masih memerlukan beberapa infrastruktur.

"Tapi daging sapi agak beda kebutuhan infrasturnya, dibandingkan komoditas lain. Harus ada rumah potongnya, tidak sesederhana itu, perlu persiapan-persiapan yang lebih matang, tidak bisa hari ini disuruh, langsung jalan," tegasnya.

Sutarto mengaku masih menunggu tim pemerintah yang tengah mengkaji rencana tersebut sejak minggu lalu. Dari hasil tim pengkaji ini maka dapat ditentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memenuhi pasokan kelima komoditas itu, termasuk jika Bulog yang diberi tugas untuk memenuhi pasokan tersebut.

"Kita akan baca kebutuhan dan penyediaan, apakah dari dalam negeri atau impor, berapa impor yang sudah dilaksanakan, tapi kalau impor itu karena kurang dan itu dicari yang paling menguntungkan bagi rakyat," tandasnya.



(nia/hen)