Tahun ini jumlah sapi di Jatim sekitar, 4,7 juta ekor sapi. Dalam 1 tahun terdapat 977 ribu ekar sapi yang lahir. Sedangkan kebutuhan sapi potong di jatim sendiri hanya 500 ekor.
"Setiap tahun sekitar 148 ribu ekor sapi diekspor ke daerah lain, seperti Banten. Untuk Kontribusi Nasional 31persen," katanya di Bojonegoro, kepada beritajatim.com.
Sehingga bisa dibilang Jatim merupakan gudang ternak. Sedangkan ternak sapi sendiri dari Jatim yang diekspor ke daerah lain hanya sekitar 41 ribu ekor. "Meskipun tetap melakukan ekspor, tapi kebutuhan daging dijatim hingga lebaran ini masih cukup, tidak ada masalah," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro Tukiwan Yusa mengatakan, jumlah peternak di Kabupaten Bojonegoro sendiri terus mengalami peningkatan. Saat ini jumlah peternak sapi di Kabupaten Bojonegoro sekitar 156 peternak sapi. Sedangkan ternak Kambing sebanyak 159 kelompok.
Jumlah ini dipastikan akan terus mengalami peningkatan, mengingat dana untuk para peternak ini difasilitasi oleh Dinas Peternakan melalui dana Perbankan senilai 21 M, ditambah dana cukai. "Diperkirakan akan terus mengalami peningkatan jumlah peternak," katanya.
Tukiwan memastikan, stok daging sendiri hingga lebaran ini masih aman. Meskipuin tidak dipungkiri mengalami peningkatan harga, hal itu disebabkan karena adanya peningkatan jumlah pembeli.
"Kalau stok hingga lebaran tetap aman, peningkatan harga karena jumlah pembeli meningkat sehingga pedagang menaikan harga," pungkasnya. [uuk/kun]