Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

4 Mei 2013

Manajemen Perkawinan Sapi Potong

Perkawinan pada ternak sapi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Kawin Alam (KA) dan Inseminasi Buatan (IB). KA biasanya menghasilkan keturunan yang kurang baik, sedangkan dengan IB lebih menjanjikan menghasilkan keturunan yang baik karena perkawinan dengan IB menggunakan sperma dari sapi pejantan unggul.

Supaya terjadi kebuntingan, perkawinan harus dilakukan pada saat sapi betina birahi (minta kawin). Apabila tidak bunting dan tidak ada kelainan, sapi betina akan birahi setiap 18-21 hari (satu siklus). Tanda-tanda sapi birahi, yaitu :
a. Sapi gelisah dan tidak tenang.
b. Sapi sering menguak/melenguh.
c. Sapi mencoba menaiki sapi lain.
d. Sapi akan tetap diam kalau dinaiki sapi lain.
e. Pangkal ekor sering terangkat.
f. Keluar cairan jernih dari alat kelamin.
g. Alat kelamin bengkak dan berwarna kemerahan.
h. Nafsu makan turun.

Dalam perkawinan sebaiknya dihindari perkawinan keluarga, yaitu perkawinan antara induk dengan pejantan yang masih ada hubungan keturunan yang sama. Perkawinan keluarga dapat menghasilkan keturunan yang kurang baik.

Umur Sapi Sapi

Betina pertama kali dikawinkan sebaiknya pada umur 18-24 bulan. Setelah umur 6-7 tahun atau sudah beranak 4-5 kali sapi betina jangan digunakan sebagai induk lagi. Sapi jantan mulai dapat digunakan sebagai pejantan pada umur 24-28 bulan. Setelah umur 5-6 tahun sapi jantan jangan digunakan sebagai pejantan lagi.

Pengaturan Perkawinan

Agar sapi dapat menghasilkan pedet setiap tahun (11-14) bulan), maka harus dilakukan pengaturan reproduksi:
a. Induk menyusui tidak lebih dari 7 (tujuh) bulan.
b. Maksimal 3 (tiga) bulan setelah beranak, induk harus sudah dikawinkan lagi dengan target selama 2 (dua) kali siklus estrus sudah bunting. Untuk mencapai target ini, disamping harus selalu dilakukan pengecekan tanda birahi, sapi juga harus diberi pakan dengan kandungan protein dan energi cukup tinggi. Hal ini untuk mendukung sapi estrus kembali setelah beranak.
c. 1 (satu) sampai 2 (dua) bulan sebelum beranak, induk diberi pakan dengan kandungan protein dan energi cukup tinggi. Hal ini untuk mendukung kondisi badan sapi menjadi cukup bagus saat beranak dan selama beberapa bulan awal menyusui. Kondisi badan sapi induk yang cukup bagus ini disamping akan mempengaruhi estrus kembali, juga akan meningkatkan produksi susu sehingga pedet tidak kekurangan zat gizi.

Pelaksanaan Perkawinan

 Pedoman sederhana untuk memperbesar keberhasilan kebuntingan adalah ketepatan mengawinkan sapi betina. Pelaksanaan perkawinan yang tepat sekitar 10-14 jam sejak tanda-tanda birahi. Apabila sapi birahi pada pagi hari, maka paling lambat sapi dikawinkan pada sore hari, sedangkan apabila sapi birahi pada sore hari, maka paling lambat sapi dikawinkan pada pagi hari pada hari berikutnya.

Menentukan Kebuntingan

Kebuntingan dapat diamati 21 hari setelah perkawinan. Kalau tidak ada tanda-tanda birahi, maka kebuntingan telah terjadi, namun apabila tanda-tanda birahi muncul lagi, maka perkawinan perlu diulang. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan perabaan, yang hanya dapat dilakukan oleh petugas yang terlatih dan berpengalaman. Setelah anak sapi lahir, induk sapi dapat dikawinkan lagi 3 (tiga) bulan setelah melahirkan. Sapi bunting harus dipisahkan dari sapi yang lain. Kondisi ini dilakukan untuk menjaga kebuntingan. Pakan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi untuk sapi bunting.

Mempersiapkan Kelahiran

Beberapa hari menjelang melahirkan, induk yang bunting akan menunjukkan tanda-tanda:
• Ambing membesar dan kencang.
• Urat daging di sekitar vulva mengendor dan di kanan-kiri pangkal ekor kelihatan legok.
• Beberapa saat menjelang melahirkan, sapi gelisah. Apabila tanda-tanda tersebut muncul, kadang harus dibersihkan dari kotoran dan diberi alas dengan jerami kering. Setelah melahirkan, induk sapi akan membersihkan linder yang menempel pada pedet yang baru dilahirkan dengan lidah. Apabila induk lemah dan tidak mapu, maka kita perlu menolong membersihkan, terutama yang mengganggu lubang pernafasan. Supaya kelahiran berjalan lancar, induk sapi yang akan beranak diberi kesempatan bergerak kira-kira 2-3 minggu menjelang melahirkan


penulis artikel :
Dr. Agung Prabowo, SPt, MP