Top dan Unik
Kantor Wahyu Utama Telepon. Email bumipeternakanwahyuutama@gmail.com .
HANYA MELAYANI MELALUI EMAIL
Selamat Datang
Jika kamu mau update berita selanjutnya ,kamu bisa berlangganan gratis blog ini silakan klik link
Bumi Peternakan !

Cari Artikel

24 Mei 2013

Pemerintah Upayakan Bulog Impor Daging Sapi sebelum Ramadan

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah mengupayakan payung hukum, proses teknis dan kesiapan Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai penyanggah daging bisa rampung pekan depan.

Rencana ini harus terealisasi sebelum bulan ramadan untuk menstabilkan harga daging di pasar yang masih tinggi.

“Kami mencoba menata lagi hal-hal yang terkait perhitungan kebutuhan impor, termasuk juga jenis, waktu dan sebagainya. Kedua adalah mengatur perijinan, ada regulasi yang harus diubah. Ketiga adalah melibatkan Bulog untuk melakukan kegiatan dan intervensi langsung,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (24/5).

Perhitungan sementara Kemendag, importasi daging yang bisa dilakukan Bulog adalah sebanyak 3.000 ton setara daging. Kesiapan Bulog menjadi pertimbangan khusus. Apalagi Bulog selama ini belum memiliki fasilitas penggemukkan sapi yang memadai.

“Dari kondisi sekarang masih terbuka apakah menggunakan box, artinya frozen meat atau bakalan. Kalau bakalan, Bulog harus bekerjasama, karena belum memiliki fasilitas penggemukan yang memadai. Kecuali dalam satu dua bulan mereka bisa invest atau beli salah satu perusahaan,” tuturnya.

Selain kesiapan Bulog, pemerintah saat ini juga sedang merumuskan mekanisme penyaluran daging impor dari Bulog ke pasar. Karena tujuannya untuk menstabilkan harga, maka Bulog harus mampu melakukan intervensi ke pasar.

“Jadi bagaimana kesiapan, jenis daging apa yang bisa disalurkan, itu yang harus dipikirkan,” imbuhnya.

Kemendag menargetkan langkah pengendalian harga daging ini bisa dilakukan sebelum memasuki ramadhan pada awal bulan Juli mendatang. “Kami ingin agar Bulog bisa memberi gambaran apa yang akan dia lakukan untuk mencapai tugas pengendalian harga. Sehingga kita bisa mendukung dengan peraturan dan regulasi yang memadai,” tukasnya.

Kementerian Perdagangan bersama Kementerian Pertanian dan instansi terkait lainnya terus melakukan pembahasan intensif agar segera rampung. “Pokoknya berusaha secepatnya, minggu depan mungkin lebih realistis,” kata Bayu. (Nurulia Juwita Sari)

Editor: Edwin Tirani